Papuk Terah, Pedagang Bubur Keliling

Inspira1562 Views

Lombok Barat – Berbaginews.com – Namanya Papuk Terah, berusia sekitar 75 tahun tinggal di sebuah perkampungan di Dusun Karang Bucu Desa Bagik Polak Kecamatan Labuapi.

Sebelum adzan Subuh Papuk Terah sudah persiapkan dagangannya dan ketika azan subuh bergema ia pun bergegas langsung ke Masjid untuk menunaikan sholat subuh berjamaah.

Setelah sholat subuh berjamaah ia pun mulai berkeliling kampung untuk mendatangi para pelanggannya. ” Bubur ..bubur…bubur Bu ….. sambil berdiri didepan rumah calon pembelinya dan tidak jarang Papuk Terah sekalian membangunkan para pembelinya untuk bangun pagi.

Diusianya yang sudah tergolong tua ia tetap bersemangat berkeliling tiap pagi, bukan berapa keuntungan setiap hari yang menjadi kebanggaannya karena dari setiap jualan pagi hari Papuk Terah hanya mendapatkan Rp.15.000 hingga Rp.20.000, tidak sebanding dengan lelahnya ia berkeliling kampung dari ujung timur hingga barat di Desanya Bagik Polak Induk.

“Saya senang melihat anak -anak yang nungguin bubur setiap pagi, ada rasa sayang dan kangen jika tidak bertemu dengan mereka ketika saya tidak berjualan”, ungkapnya.

Ada satu lagi yang menggugah hati kita Sahabat. Walau dengan keuntungan yang sedikit dan rasa capek yang hampir tidak pernah ia rasakan, Papuk Terah setiap Jumat pagi selalu menjatahkan buburnya untuk anak yatim piatu, Masyaallah.

Papuk Terah Tetap Fokus Berjualan Bubur Beras Merah di Pagi Hari di Kampungnya.

“Papuk Terah mengatakan dalam bahasa Sasak, “pire lalok yak te keloran ite arak sangun te mate adek arak berkah te bedagang, the sedakahin sih Endah” artinya adalah “berapa sih kita akan makan, biar ada untuk bekal diakhirat, dan biar ada keberkahan kita berjualan disedekahkan juga., Barakallah.

Semoga Papuk Terah ini memberi inspirasi bagi kita bahwa beramal tidaklah harus menunggu harta banyak namun keindahan dalam setiap shodakah adalah Allah SWT selalu berikan Rahmat-Nya dan itu bukanlah selalu berupa materi namun juga ketenangan hati seperti yang Papuk Terah rasakan. (Tata/BBN)

Baca Juga :  Payung Hidupmu Hanyalah Tuhan