Payung Hidupmu Hanyalah Tuhan

Inspira1277 Views

BerbagiNews.com – Beberapa hari ada yang curhat panjang lebar pada saya, tentang kehidupannya yang penuh drama perjalanan hidup yang luar biasa dipenuhi ujian.

Membaca setiap kisahnya seperti membaca novel yang endingnya ga kelar-kelar, alu, dia bertanya kira-kira solusinya apa?

Saya jawab solusinya hanya satu, memperbaiki hubungan dengan Allah, jika hubungan dengan Allah baik insyaallah semuanya akan membaik, itu aja.

Lalu dia jawab, sesimple itukah solusinya?

Saya bilang, iya itu emang keliatan simple tapi itu akan menyapu bersih masalah dan bebas hidup,

Dia tanya, caranya?

Cukup memperbaiki kualitas shalat, bener-bener jalani shalat yang bener, tepat waktu dengan tuma’ninah dan penuh harap,

Itu aja?

Iya itu aja dulu, hehehhe

Dan Alhamdulillah sekarang dia sudah pulih,

Hehhehw, itulah kita merasa ujian kita itu sebesar bola dunia tapi kita lupa pada Allah yang kasih sayangnya meliputi alam semesta,

Kita selalu saja menyelesaikan segala masalah kita sendiri tanpa mau melibatkan Allah. Mentang-mentang Allah Ghaib tidak terlihat, akhirnya kita tidak memedulikan kehadiran-Nya sebab butanya mata batin kita,

Coba cek, bisa dipastikan yang membuat kita terlampau sedih dan merasa sesak dengan beban dunia adalah sebab kita masih menganggap shalat sebagai pengugur kewajiban bukan kebutuhan ruh dan jiwa.

Kita masih menganggap shalat hanya rutinitas fisik tanpa ruh, padahal kita lupa bahwa shalat adalah cara kita berkomunikasi dengan Rabb Dzat Yang Maha Segalanya,

Kita terlalu jumawa percaya diri bahwa masalah kita sanggup kita selesaikan sendiri, kita lupa bahwa kita punya Allah, sebab kita tidak melibatkan Allah maka Allah meninggalkan kita sendiri menghadapi masalah kita, sebab kita tidak pernah memedulikan kehadiran-Nya. Kita lupa bahwa baginya semua mudah.

Baca Juga :  Salut! Penyandang Disabilitas ini Bertahan Hidup Dengan 80 Ribu Rupiah

Kita lebih cepat meminta pertolongan makhluk, padahal di rumah kita masih tergeletak sajadah yang lusuh, masih tergeletak Al-Qur’an yang berdebu. Kita lupa bahwa itu adalah solusi utamanya. (Nihayah)