Hina Warga Tidak Jumatan, Perwakilan Tokoh Desa Kuripan Laporkan Oknum

Agama, Berita Utama2617 Views

Lombok Barat, BerbagiNews.com – Warga Kuripan mengajukan laporan dan keberatannya atas status salah seorang oknum berinisial A alias MB dari Dusun Karang Makam Desa Kuripan Lombok Barat atas ujaranya di Media sosial yg mengatakan Warga Kuripan “murtad” karena tidak melaksanakan jumatan pada Jumat lalu.

Sejumlah perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda mendatangi Kantor Desa Kuripan. Mereka meminta kepada aparat kepolisian subsektor Kuripan untuk segera mengamankan yang bersangkutan karena dikhawatirkan adanya kemarahan warga. Bahkan sebelas perwakilan tokoh membubuhkan tanda tangannya sebagai bentuk keberatan atas status ujaran tersebut.

Dalam Video yang berdurasi sekitar 4 menit tersebut. Dengan jelas oknum tersebut menyebut Kepala Desa, Camat Kuripan dan Masyarakat “Murtad”. Selain itu ada juga terdengar ujaran kebencian kata kasar dan lainnya.

“Masjid kosong gare gare Corona, iye wahtiye masyarakat Kuripan wah murtad. Translate (Masjid kosong karena Corona, itu sudah masyarakat Kuripan sudah murtad” kata oknum tersebut.

Sementara itu salah seorang tokoh Desa Kuripan berinisial LS membenarkan hal tersebut. Bahwa oknum dilaporkan karena telah melakukan ujaranya di FB yang membuat ketersinggungan Masyarakat.

“Kami perwakilan tokoh agama, masyarakat dan pemuda melaporkan salah seorang warga untuk segera di proses hukum karena sudah menyinggung perasaan kami sebagai warga Kuripan. Yaa seperti kata katanya di video itu” terangnya.

Hingga saat ini belum ada informasi dari pihak kepolisan tentang keberadaan dan tindakan hukum terhadap oknum tersebut. Bahkan hingga berita ini diturunkan, oknum yang berprofesi sebagai Guide tersebut masih terpantau leluasa berkomentar di akun FBnya dengan komentar yang negatif terhadap Pemdes.

LS menambahkan, Masyarakat masih menunggu tindakan refresif dari kepolisian.

“Ya kita tunggu saja. Namun saya berharap secepatnya karena saya khawatir ada gerakan dari masyarakat ini dan kita tidak bisa mengendalikan masa kalau terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan” tegasnya.

Baca Juga :  Naik!, Tarif Penyeberangan Kayangan - Poto Tano, Berapa Besaranya?

Sebelumnya suasana sempat tegang saat warga dan kepolisian sempat akan mengamankan oknum tersebut namun gagal karena informasi itu diduga bocor dan oknum tersebut melarikan diri. (abd/bbn)