Ti Gembot Sang Mahapatih Banuwara (Desa Bengkaung Sekarang) Eps. 1

Berbagi1839 Views

Legenda Bukit Ngeredeng

BerbagiNews.com – Bukit ngredeng adalah nama tempat ditemukan dua batu besar di jalan setapak yang membelah sebuah pegunungan yang memanjang dari utara ke selatan. Di salah satu batu yaitu yang di sisi barat jalan terdapat peta yang tercetak secara alami yang menggambarkan geografis Banuwara (Bengkaung masa sekarang) yang masih relevan hingga kini.

Menurut keterangan dari H. Faizul Bayani, M.Pd Kapala Desa Bengkaung yang menjabat saat ini “konon batu sebesar rumah ini berada di tengah jalan yang ditengah batu ini merupakan jalan setapak, karena ada pembuatan jalan baru, batu ini dibawa kepinggir hingga posisi batu ini nampak seperti saat ini”, jelasnya.

“teringat gempa tahun 2018 lalu yang melanda Pulau Lombok ada kaitannya dengan batu ini menurut kepercayaan masyarakat Bengkaung, apabila batu ini berubah posisi dan tidak disatukan kembali maka akan terjadi bencana”, tambahnya.

Situs ini terletak di atas bukit pada ketinggian + 800 meter di atas permukaan laut. Di kedua batu terdapat lekukan menyerupai telapak kaki dan diyakini sebagai bekas telapak kaki Titik Gembot, pendiri Banuwara.

Berlokasi di sebelah barat laut Dusun Pelolat Desa Bengkaung Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat, sekitar 11 kilometer ke utara, atau dapat dicapai dalam waktu sekitar 30 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor dari Mataram, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Konon Dalam suatu perjalanan ke hutan utara, Titik Gembot melewati tempat yang dikenal sebagai Ngeredeng. Di punggung bukit Ngeredeng, sebuah batu sebesar rumah menghalangi jalannya. Dengan kesaktiannya, iapun membelah dan mendorong kedua belahan batu tersebut, ke kiri dengan kaki kirinya, untuk batu yang di belahan kiri, dan ke kanan dengan kaki kanannya, untuk batu di belahan kanannya. Kedua telapak kakinya membekas di kedua belahan batu itu, dan masih dapat dilihat hingga kini. (ecek221282)

Baca Juga :  Peduli Masyarakat, YASL Santuni Anak Yatim dan Orang Tua Jompo