Dzikir Sukses Tangani Covid

Berbagi, Catatan, Opini1888 Views

You Can if You Think You Can.”
Dr. Norman Vincent Peale

Ambyar. Tak satu pun negara yang merasa aman dari hantaman covid. Sebut saja Amerika Serikat, Eropa; Inggris, Perancis, Jerman, Asia; China, Jepang, Korea Selatan, terlebih negara-negara lain seperti Indonesia.

“Seperti yang selalu terjadi, negara berkembang dan least developed countries menghadapi risiko yang lebih besar,” kata Menlu RI Retno Marsudi saat mengisi diskusi publik yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia di Jakarta  melalui daring (8/5).

Semua harus berusaha optimal memperbaiki negaranya terutama kondisi kesehatan, ekonomi, sosial dan seluruh aspek kehidupan. 

Seluruh strategi dijalankan, namun sejauh apa pun yang dilakukan, tetap saja Tuhan menjadi tumpuan puncak harapan dalam doa.

Lihat saja doa yang bertabur di media sosial dalam berbagai bentuk dan dari berbagai kalangan agamawan.

Di kalangan medis sejumlah pakar telah menyimpan sekian banyak bukti tentang peran doa dalam menyelesaikan masalah. Salah satunya adalah Larry Dossey.

Dossey hampir sepuluh tahun menjadi pimpinan redaksi dua jurnal ilmiah internasional terkenal, Alternative Therapies in Health and Medicine dan Explore: The Journal of Science and Healing. Ia seorang ahli penyakit dalam, mantan Kepala Staf di Medical City Dallas Hospital.

“Ketika penyakit serius tiba-tiba lenyap begitu saja seperti tersapu angin, tidak jarang orang berpikir bahwa keajaiban telah terjadi. Namun, peristiwa ini menunjukkan kekuatan penyembuhan luar biasa dari hal-hal yang biasa, lantaran pemicunya adalah hal sederhana seperti doa. Berita kesembuhan tak terduga dalam jurnal profesional umumnya menihilkan faktor emosional, psikologis dan spiritual yang dialami pasien. Walau demikian, tak terhitung kajian medis moderen mulai mengiyakan peran emosional yang sangat signifikans,” ungkap Dossey.

Baca Juga :  Penjaga Gudang

Penelitian ekperimental yang dilakukan pada pasien pembuluh darah koroner, di ruang perawatan jantung Mid America Heart Institute (MAHI) menemukan bukti sehubungan dengan doa.  Penelitian dipimpin oleh William S. Harris PhD, spesialis jantung dari devisi kardiologi departemen penyakit dalam di Saint Luke’s Hospital Amerika Serikat. Ia Bersama timnya memperoleh temuan bahwa doa merupakan upaya efektif yang bisa ditambahkan untuk kesembuhan.

Temuan ini dipublikasikan di Journal of American Medical Association (JAMA) Internal Medicine (1999).

Istimewanya, penelitian ini dilakukan pada penderita penyakit jantung koroner yang semestinya menempati peringkat kematian nomer satu di dunia.

Di dalam Islam sebagian doa diwujudkan dalam bacaan dzikir, biasanya dilafadzkan setelah shalat wajib lima waktu. Secara umum ada tiga dzikir utama; Subhaanallah, Alhamdulillah dan Allaahu Akbar.

Suatu ketika datang kepada Nabi SAW. beberapa orang yang belum kaya.  Mereka berkata, orang-orang kaya itu pergi membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal. Mereka shalat sebagaimana kami shalat. Mereka puasa sebagaimana kami berpuasa. Namun mereka memiliki kelebihan harta sehingga bisa berhaji, berumrah, bersungguh-sungguh dalam agama serta bersedekah.

Nabi SAW. menyambut apa yang mereka sampaikan, “Maukah kalian aku ajarkan suatu amalan yang dengan amalan tersebut kalian akan mengejar orang yang mendahului kalian serta dengannya kalian dapat menjadi tlebih unggul dari orang yang setelah kalian. Dan tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada kalian, kecuali orang yang melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan. Kalian bertasbih, bertahmid, dan bertakbir di setiap akhir shalat sebanyak tiga puluh tiga kali.”

Telah lama dzikir ini menjadi ibadah rutin. Hanya sayang, makna lengkapnya belum sampai mengubah sikap.

Baca Juga :  Hari Pers Nasional : Konsistensi Menyebarkan Informasi Positif, Faktual dan Terpercaya

Subhaanallah biasa diartikan Maha Suci Allah. Sedang makna lainnya adalah, “mohon sucikan hati ini dari sangka burukyang dengannya orang menjadi pesimis. Untuk itu gantikan ia dengan sangka baik dan sikap optimis.” 

Alhamdulillah biasa diterjemahkan Segala Puji bagi Allah. Padahal sebagian maknanya adalah, “jadikan kami selalu bersyukur kepadaMu ya Allah. Jangan pernah ada sedikit pun rasa kecewa.”

Orang yang memiliki sikap demikian, selalu berusaha melihat sisi positif dari setiap keadaan. Berbagai bentuk kekurangan dalam menyelesaikan persoalan di masa lalu, malah melejitkan upaya lebih sempurna untuk menghadapi problem mendatang. Upaya yang memantik sukses gemilang.

“Keberanian bisa berwujud banyak hal, tetapi rahasia keberanian itu sederhana, ialah  jujur untuk mengakui perasaan gagal Anda. Kemudian dengan bantuan Tuhan, lanjutkan dan lakukan pekerjaan Anda terlepas dari kegagalan itu,” Dr. Norman Vincent Peale.

Allaahu Akbar, biasa diterjemahkan Allah Maha Besar. Di samping itu, dzikir ini bisa bermakna apa pun yang saya lakukan saya tetap menyandarkan harapan terbesar hanya kepada Allah swt. Dia Maha Kuasa, Maha mampu menjadikan semuanya terjadi, termasuk apa yang saya cita-citakan.

Rupanya, makna dzikir sebagai doa untuk mengubah sikap ini perlu dipahamkan lebih dalam. Karena dzikir di atas adalah doa untuk mengubah sikap negatif; suka mengeluh, mengemukakan kekurangan, mengumpulkan sejumlah alasan mengapa gagal. Orang yang mengulang-ulang kalimat dzikir di atas diharapkan mampu mengubah sikap negatif menjadi positif. Sikap yang dibutuhkan untuk sukses.  

Bukankah kalimat yang diulang-ulang akan diafirmasi oleh tubuh. Kalimat yang diulang-ulang mempengaruhi keyakinan, berdampak kepada perilaku, berwujud dalam seluruh aktivitas tubuh, termasuk aktifitas menuju sukses.

Pepatah kuno menyebut, perhatikan kata-katamu karena itu akan menjadi pikiranmu, pikiran menjadi tindakan, tindakan menjadi kebiasaan, kebiasaan menjadi karakter, karakter menjadi sikap, sikap menjadi realitas. Sikap sukses menjadikan seseorang sukses.            

Baca Juga :  KKN Panji Sari 2 Lakukan Produktif Belajar di Era New Normal Pendemi Covid-19

Jika demikian, dzikir di atas adalah bacaan doa untuk mengubah sikap. Sikap sukses dalam menangani covid dan sikap sukses paska covid!.