Pejuang Berbagi : Beratnya Menyalurkan Bantuan Dimasa Pendemi ini..!

Lombok Barat, BerbagiNews.com – Ditengah-tengah segala keterbatasan ruang gerak akibat pandemi COVID-19, bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa penyebaran Virus Corona mempempengaruhi berbagai pihak, seperti pekerja informal, pekerja harian, tenaga kesehatan, dan pekerja disejumlah sektor yang tak bisa beroperasi normal.

Meski masih dalam masa pendemi ini tidak menyurutkan semangat para Pejuang Berbagi menyalurkan bantuan kepada warga Lansia dan Anak Yatim Piatu yang berada dipelosok, kegiatan ini dikhususkan untuk warga yang benar-benar belum tersentuh oleh bantuan dan dalam kondisi yang sangat membutuhkan uluran tangan. Kamis, (21/05)

Dusun Bengkaung Lauk, Desa Bengkaung, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat daerah yang disisir Pejuang Berbagi dari Yayasan Tangan Berbagi Indonesia sebagai tempat penyaluran bantuan, bekerja sama dengan Kadus Bengkaung Lauk Ahmad Rasyidi, S.Pd.

Dalam kondisi hujan yang cukup deras dan rute yang di tempuh untuk menjangkau satu persatu warga cukup exstrim, dari berjalan kaki menuju keperkampungan melintasi kaki bukit dan jalan setapak dengan kondisi yang cukup licin menjadi pengalaman menarik bagi Pejuang Berbagi dalam penyaluran bantuan dalam mengemban amanah para donatur agar bantuan sampai langsung ditangan yang berhak menerimanya.

“walupun dengan kondisi seperti ini, medan yang cukup berat, cuaca hujan terus menerus mengguyur  tidak menyurutkan semangat saya sebagai kadus mengantarkan Pejuang Berbagi untuk menyalurkan bantuan ke warga kami”, tegas Rasyidi.

Terlebih dimasa pendemi Pejuang Berbagi selalu mengedepankan himbauan Protokol Kesehatan Covid-19, sosial distancing dan physikal distancing diterapkan, alasan ini menjadi sedikit kendala dalam penyaluran distribusi bantuan yang mengharuskan menyisir satu persatu warga ke rumah masing-masing membuat pendistribusian ini memakan waktu yang lumayan lama.

“coba saja ini tidak dalam masa pendemi mungkin bisa meringankan tugas kita, hanya dengan menyalurkan ke Kadus atau mengumpulkan disatu tempat sudah tersampaikan amanah dari semua Donatur”, ucap yadi salah satu Pejuang Berbagi yang baru bergabung satu bulan yang lalu.

Baca Juga :  Gubernur NTB Segera Selesaikan Masalah Lahan Warga di Dalam Sirkuit Mandalika

Dua puluh tiga warga lansia (lanjut usia ) dan sembilan anak yatim piatu menerima pemanfaatan bantuan yang disalurkan Yayasan Tangan Berbagi Indonesia dalam bentuk bahan pokok sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat dengan berbagai latar belakang yang unik, sampai mengiris hati apabila mendengarkan satu persatu dari cerita dan keadaan yang mereka alami. Dari seorang nenek Lansia yang berumur diatas seratus tahun, seorang guru ngaji yang menderita penyakit gula darah (diabetes) sampai kondisi seorang piatu yang ditinggal wafat oleh Ibu disaat melahirkan dan mengakibatkan si anak ini menjadi keterbatasan mental (difabel).

“terharu dan bangga bertemu dengan seorang nenek yang sudah berusia diatas seratus tahun dengan pendengaran, pengelihatan masih normal. Meski terbata-bata dalam berkata tapi jelas terdengan dalam batin saya ini do’a yang disampaikannya”,  ucap Sahid Ketua Yayasan Tangan Berbagi Indonesia.

Semoga dengan bantuan yang diberikan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat, meringankan beban kebutuhan sehari-hari serta menjadi semangat akan pentingnya kebersamaan berbagi dalam kondisi bagaimanapun dan dimanapun. (red)