Unik dan Berkah, Beli Bensin Bonus Do’a

Mataram, Berbagi News – Bensin botolan atau eceran kerap dipilih para pengguna kendaraan bermotor, ketimbang  mengisi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), disaat dalam perjalanan kendaraan yang digunakan kehabisan bahan bakar dan jarak untuk menggeret kendaraan lumayan jauh dari SPBU maka bensin eceranlah solusinya.

Hal ini yang dilakukan H. Hudori, untuk memenuhi kebutuhan, menafkahi istri dan anaknya bapak yang memasuki usia 59 tahunan ini berjualan bensin eceran, dengan menggunakan lapak seadanya dan tempat bensin yang dibuat dari hasil karya tangannya sendiri tanpa ada rasa keluh kesah menikmati berjualan bensin meski untung yang didapatnya tidak seberapa. Minggu (31/05).

Lapak sederhana milik H. Hudori terletak di Jalan Gotong Royong, Kebun Bawak Timur, Kelurahan Kebun Sari Kecamatan Ampenan Kota Mataram, tepatnya sebelah kiri jalan dari arah timur kurang lebih 30 meter sebelum pertigaan yang menuju ke arah jambatan dasan agung. Hampir setiap hari siap melayani pengendara yang melintasi dan membutuhkan bensin dagangannya, tidak ada kata libur kecuali ada urusan keluarga yang mendesak dan mengharuskan menutup lapaknya.

“tiang (saya, red) buka dari jam 07.00 pagi dan tutup ba’da isya sekitar jam 20.00 malam, kecuali kalau ada urusan keluarga yang mendesak baru tiang tidak jualan, tiang jual gas tabung isi yang 3 kg juga, kalo gas tiang cuman pajang 2 buah aja tapi klo ada yang butuh lagi tiang ambilkan”, ucapnya.

Pejuang Berbagi dari Yayasan Tangan Berbagi Indonesia tergerak hati untuk mendatangi pedagang bensin eceran ini dengan mencoba membeli bensin dilapaknya sembari memberikan sedikit rizki amanah dari Donatur Tangan Berbagi dengan harapan dapat membantu menambah hasil yang dibawanya pulang, biasanya ia dapatkan tidak lebih dari 50 ribu setiap harinya.

Baca Juga :  1 Tahun Tangan Berbagi; Hikmah Untuk Kita Bisa Silaturahim dan Saling Mendoakan

Sesuatu yang tidak biasa terdengar disela-sela pengisian bensin, dimana setiap pedagang bercakap-cakap untuk menarik pelanggan, lain hal dengan pedagang usia setengah baya ini, bonus do’a dipanjatkan kepada setiap pembeli yang mampir mengisi bensin di lapaknya.

“sempat kaget saya mendengar kata-kata pak haji yang menjual bensin, saya ngisi bensin dan langsung di do’akan. Belum pernah saya beli bensin dimanapun dido’akan sama penjualnya yang ada hanya bercakap biasa lalu pergi,” jelas Yanto salah satu Pejuang Berbagi yang akrab disapa Pak De.

Sebagai bonus atas do’a yang selalu dipanjatkannya, Pejuang Berbagi kembali memberikan bingkisan bahan pokok untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari pemilik lapak yang mengaku berasal dari Rembige, Kecamatan Selaparang hijrah ke Pejeruk Kebun bawak Timur untuk berjualan bensin eceran ini.

Tidak semua orang bisa bertahan dalam kondisi masa pendemi COVID-19, H. Hudori salah satu contoh nyata ditengah mewabahnya virus Corona pantang menyerah berniaga meski hasil yang didapatnya tidak seberapa. (red)

Creativ Pejuang Berbagi