Di Laut Masa Depan Nusantara

Opini1470 Views


Tulisan ini untuk memperingati “HARI LAUT SEDUNIA”
Indonesia Negara Maritim.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki 17.499 pulau dari sabang sampai Marauke. Luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km2 yang rerdiri dari 2,01 juta km2 daratan, 3,25 juta km2 lautan, dan 2,55 juta km2 zona ekonomi eksklusif (ZEE). Merupakan suatu negara dengan luas perairan lebih besar dari luas daratan, maka dari itu indonesia disebut sebagai negara maritime.

Keindahan bahari dan hasil laut yang dimiliki Indonesia tentu memiliki kualitas terbaik. Mulai pulau yang cantik dan isi lautnya seperti terumbuh karang dan tumbuhan laut. Luass terumbu karang di Indonesia mencapai 50.875 kilometer persegi yang menyumbang 18% luas total terumbuh karang dunia dan 65% luastotal dari coral triangle. Sebagian besar terumbuh karang ini berlokasi di bagian timur Indonesia.

Luas wilayah kelautan di Indonesia melebihi dari daratanya, itu yang membuktikan bahwa Indonesia memiliki kemewahan yang luar biasa dalam sector kelautan. Kekayaan laut yang dimiliki seperti ikan, udang,dan berbagai jenis hewan laut lainya membuat perhatian masyarakat luar negri menjadi menyukai hasil laut Indonesia. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi negara asing atau orang yang tidak bertanggung jawab yang memungkinkan melakukan tindak kejahatan terhadap Indonesia. Memanfaatkan kekayaan bahari Indonesia dengan menangkap ikan secara illegal (illegal fishing).

Agar terwujudnya negara sebagai poros maritime dunia, memungkinkan Indonesia untuk bekerja ekstra keras dalam bentuk pengamanan dan melindungi sumber daya di laut. Dengan kekayaan yang dimiliki serta perlindungan dan kedaulatan bangsa di laut, langkah Indonesia menjadi poros meritim dunia sudah dapat terlihat. Penjagaan kedaulatan laut dan penegakan akan pencurian ikan (illegal fishing) tentu merupakan tugas berat yang di tanggung oleh Menteri kelautan dan perairan RI usaha dan kinerja yang dihasilkan oleh mantan menterri kelautan dan perairan susi pujiastuti terbukti pada penghargaan peter benchley ocean awards ketegori kepemimpinan yang diberikan kepada Menteri susi pujiastuti Smithsonian, Washington, DC, Amerika Serikat 11 Mei 2017 yang lalu, penghargaan ini merupakan penghargaan bidang maritime tertinggi di dunia. Susi mendapatkanya atas visi dan kebijakan pembangunan ekonomi dan konservasi laut di Indonesia.

Baca Juga :  Butuh Biaya Lumayan Besar Untuk Bebaskan Kampung Dari Sampah

Kordinassi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah perlu dilakukan agar arah kebijakan dan program kemaritiman menjadi jelas dan terukur sehingga ada percepatan realisme misi Indonesia untuk menjadi poros maritime dunia.

Masalah Ekologi Maritim
Kordinator Nasional DFW Indonesia Moh Abdi Suhufan pada kesempatan itu menyatakan, arahan kebijakan pemerintah Indonesia untuk lima tahun mendatang sangat mengkhawatirkan. Ekosistem laut yang menjati jantung kehidupan industry perikanan skala kecil dan besar dinilai sudah tidak diperhatiakan lagi. Alih alih memperhatikan ekosistem laut justru saat ini pemerintah Indonesia dinilai terlalu fokus untuk mengembangkan industry perikanan nasional dengan cara mengundang investor dari banyak negara. Caranya tersebut, dinilai hanya membebani ekosistem laut dan tinggal menunggu waktu untuk kembali rusak. Jika investor menjadi arah kebijakan utama untuk lima tahun mendatang, maka itu sama saja dengan memicu potensi besar perampasan ruang hidup dan mata pencarian nelayan tradisional, nelayan skala kecil, masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

Khusus untuk perlindungan ekosistem pesisir dan laut, saat ini memang menjadi pekerjaan yang sangat menantang, selain terumbu karang, ada padang lamun dan hutan bakau (mangrove) yang juga mengalami degradasi parah dan tak terkendali. Berdasasrkan data yang dirilis kementrian lingkungan hidup dan kehutanan (KLHK), luasan mangrove yang baik saat ini hanya tersisa 1.671.140.75 hektar, sementara luasan yang rusak mencapai 1.817.999.93 hektar.

Banyak hal yang menjadi penyebab rusaknya ekosistem pesisir dan laut, mulai dari reklemasi, alih fungsi lahan, himgga penambangaan pasir. Dampaknya cukup nelayanskala kecil. Di sisi lain saat arah kebijakan tata kelola di ubah, justru memunculkan ancaman lain pada sector kelautan dan perikana. Penanda ini semakin jelas, karena arah kebijakan sekarang yang merusak pada aspek utama untuk invesrasi, dinilai akan mengabaikan aspek. Selain itu mengabaikan kepentingan kelompok masyarakat marjinal di sector kelautan dan perikanan. Ancaman itu muncul setelah pemerintah menggodok rancangan undang-undang cipta kerja yang menisyaratkan percepatan investasi di dalamya.


Akselerasi Perlindungan Terhadap Laut
Direktur keanekaragaman hayati laut, direktur jendral pengelola ruang laut kementrian kelautan dan perikanan (kkp) Andi rusandi menjelaskan luassan Kawasan konservasi perairan (KKP) yang sudah berhasil ditetapkan pada 2018 jumlahnya mencapai total 20,87 juta Ha. Luasan itu terdiri dari 172 lokasi yang tersebar di hampir semua provinsi. Dari jumlah tersebut lebih dari 140 lokasi adalah KKP daerah (KKPD) dan massuk dalam pengelolaan provinsi sementara, sisanya dikelola ada 11 wilayah pengelolaan perikanan (WPP) yang menyebar di semua provinsi. Agar target semua WPP bisa tercapai dengan luasan minimum 10 persen, maka pada 2030 ditargetkan luasan KPP atau KKPD sudah mencapai total luas 30 juta Ha. Tetapi terjadi terget 20 juta, untuk mencapai 30 juta tidak akan dilakukan akselerasi.

Baca Juga :  Manajement of Change, Suatu Tuntutan Organisasi Pada Kondisi New Normal di Tengah Pandemi Covid- 19

Luasan Kawasan konservasi yang ada di WPP 715 mengalami peningkatan besar dibandingkan pada tahun 2013 atau lima tahun silam, saat itu Kawasan konservasi di WPP 715 luasnya hanya mencapai 2.439.650 hektare atau baru mencapai 5,11 persen. WPP meliputi perairan teluk tomini, laut maluku, laut Halmahera, laut seram dan teluk barau. Semua perairan itu ada di enam provinsi berikut, yaitu Sulawesi tengah, Gorontalo, Sulawesi utara, maluku, maluku utara, dan papua barat. Selain WPP 715 kawasan konservasi juga ditemukan di 10 WPP lainya. Hanya sayang saat itu masih, ada masih beberapa WPP yang luasnya massih 1 persen. Mereka adalah WPP 571 yang mencangkup perairan selat malaka dan laut Andaman, 712 yang mencangkup laut aru, laut arafuru,dan laut timur bagian timur.

Laut adalah halaman rumah bagi kita yakni laut adalah tempat dimana kita bisa menikmati pemandangan dan merasakan keindahan alam bebas dan laut harus dirawat dan dijaga kebersihanya seperti kita merawat dan membersihkan pekarangan rumah kita dan laut merupakan wujud keindahan alam yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dan Hutan adalah paru-paru dunia, gunung adalah sumber mata air bagi manusia dan mahluk hiduplainya, hutan Indonesia lebat seperti rambutnya.

Teluk Saleh Rahmat Allah Untuk Sumbawa
Teluk Saleh merupakan perairan jernih yang termasuk dalam 3 kawasan, yaitu Sumbawa, Dompu, dan Bima. Daerah ini menjadi lahan basah karena merupakan kawasan pemancingan bagi rakyat yang tinggal di ketiga wilayah di atas. Lokasinya berbatasan langsung dengan Laut Flores, Nusa Tenggara Timur. Tak terlalu susah untuk menjangkau Teluk Saleh. Kamu bisa berangkat dari beberapa titik, seperti Labuhan Jontal. Cukup menyewa kapal atau speedboat yang muat untuk 10 orang dengan harga sekitar Rp 400.000-an. Lumayan kan bisa patungan.

Baca Juga :  Mutu Pendidikan Anak Menurun, Perlukah Sekolah Tatap Muka Dibuka Kembali?

Perairan di Teluk Saleh sangat bening dan sejernih kristal. Keindahan ini bisa dinikmati saat berkeliling pulau dengan menggunakan kapal. Dasar laut yang tampak jelas dari atas membuat teluk ini seperti akuarium raksasa. Tentu saja dilengkapi dengan terumbu-terumbu karang yang melambai-lambai dari kedalaman, juga ikan-ikan hias yang indahnya bikin betah.

Teluk Saleh, khususnya Gili Mariam biasanya digunakan para traveler untuk mendirikan tenda. Sudah terbayang kan menikmati cantiknya langit malam ditemani dengan suara ombak yang berdebur. Angin dan aroma laut yang khas lah yang akan membangunkanmu dari tidur. Setelah melek, langsung bisa terjun bebas ke perairannya. Laut super jernih yang mengelilingi pulau-pulau di Teluk Saleh ternyata hanya sebagian kecil dari keindahan yang ditawarkan.

Dari titik ini, kamu bisa melihat keagungan Gunung Tambora. Tak hanya itu, padang ilalang yang ada juga menjadi lokasi yang sempurna bagi kamu yang hobi berswafoto. Jangan khawatir, kamu tidak akan kehabisan spot selfie di sini. Kelebihan yang bisa didapatkan saat kamu kemping di sini adalah kesempatan untuk menyaksikan romantisnya sunset di Teluk Saleh. Benar-benar fenomena yang harus kamu saksikan sendiri kecantikannya.Saat berkunjung ke kota atau negara asing, hal yang tak boleh terlewatkan adalah mencicipi kuliner khas dari daerah tersebut.

Di Sumbawa sendiri ada banyak makanan tradisional yang sebagian besar menggunakan bahan dari laut, salah satunya dalah Singang, yaitu ikan yang dimasak dengan kuah kuning. Ada juga uta mbeca, yang merupakan sayuran yang menyerupai daun kelor, dan hanya ditemukan di Bima atau Dompu. Segar banget, apalagi jika disantap siang hari dengan lauk ikan goreng. (Mimin Juliarti)