Mukmin Yang Kuat Lebih Baik dan Lebih Dicintai Allah SWT

Agama, Ngaji1108 Views

BERBAGI News – Orang yang beragama wajib menerima agamanya dengan sepenuh hati, mengerahkan seluruh tenaganya untuk terus berpegang teguh, dan membawanya dengan penuh amanat.

Menerima perintah dengan bermalas-malasan menunjukkan bukti semangat yang mati dan jiwa yang lemah.

Shalat yang diterima membutuhkan kekuatan dalam kekhusyu’an, menghadirkan hati, menyingkirkan was-was, dan ambisi jiwa.

Membaca Al-Qur’an yang baik dan benar membutuhkan kuatnya keindahan tadabbur sehingga bisa bembekas dalam jiwa.

Dan sesungguhnya dakwah menuju jalan Allah membutuhkan kuatnya keindahan dalam penyampaian, ketepatan, dan kejujuran dalam berbicara.

Allah berfirman dalam surah An-Nisaa’: 63.” Dan berilah mereka pelajaran dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.”

Sesungguhnya mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT daripada mukmin yang lemah.

Karena orang mukmin yang kuat akan memperkuat agama dan menambah kewibawaannya.

Kata-kata yang kuat akan lebih menyentuh hati, menggugah jiwa, dan lebih berhasil mencapai sasaran.

Argumen yang kuat mampu menangkal kebatilan dan menghancurkan keraguan lawan.

Mukmin yang kuat akan tegar menghadapi berbagai krisis dan cobaan, mampu mempertahankan prinsip-prinsipnya dan membela agamanya.

Orang yang lemah akan menjadi kalah atau menyerah dalam peristiwa ringan dan akan cepat mundur dari medan perjuangan.

Apa yang diharapkan dari orang mukmin yang lemah, lalai, lesu, dan suka berkhayal dengan hal yang tak mungkin?

Apa yang diharapkan dari generasi yang miskin ilmu, pengecut dan tenggelam dalam syahwat ?

Apakah kemenangan dan kejayaan itu bisa dicapai dengan angan-angan palsu dan prasangka-prasangka yang menipu?

Rasulullah SAW, telah meminta perlindungan dari sifat lemah dan malas. Lemah dalam keinginan dan malas dalam gerakan.

Baca Juga :  Sholat Jum’at Kembali Dibuka di IC NTB

Kedua sifat itu (lemah-malas) merupakan sumber kegagalan dan kemunduran.

Adapun orang yang bertakwa, akan tetapi lemah dan tidak ada ghirah, pengecut dan penakut.

Sedangkan Islam menginginkan orang-orang yang terbaik, kokoh, kuat, tabah dan berwawasan luas.

Terima kasih anda sudah membacanya.
Wallahu a’lam bish shawab