Memaknai Hakikat Kemerdekaan

Agama, Ngaji874 Views

BERBAGI News – KEMERDEKAAN merupakan salah satu karunia terbesar dari Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya.

Ia merupakan nikmat urutan kedua sesudah nikmat kehidupan.
Namun ia tetap berada pada satu urutan termahal, yakni nikmat keimanan.

Sesungguhnya Islam lahir membawa misi kemerdekaan dan kebebasan serta ingin mengantarkan segenap manusia kembali kepada fithrah mereka yang suci.

Misi kemerdekaan dan kebebasan yang diperjuangkan oleh Islam merupakan inti dari idiologi yang benar yaitu;

” mebebaskan manusia dari penghambaan, belenggu, dari ketergantungan kepada sesama manusia menuju penghambaan dan pengabdian yang totalitas kepada Tuhan sang pencipta makhluk sealam jagad ini.”

Apabila kita sebagai suatu bangsa pandai memanfaatkan nikmat kemerdekaan dengan menjalani kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara penuh dengan berbagai program ketaatan kepada Allah SWT.

Namun bilamana nikmat kemerdekaan itu kita sikapi dengan menjalani kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara jauh dari tuntunan Ilahi, maka sewajarnya nikmat kemerdekaan itu malah terasa menjadi sumber bencana dan bahkan azab.

Adalah suatu ironi bila suatu bangsa yang berjuang berabad-abad mengusir penjajah dengan semagat takbir “ALLAHHU AKBAR” ( Allah Maha Besar)

Lalu setelah meraih kemerdekaan justru membesarkan faham materialisme dan sekulerisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Masihkah kita perlu heran mengapa setelah hidup dalam kemerdekaan berpuluh tahun justru kita sebagai bangsa semakin terpuruk ?

Bukankah apa yang sedang kita alami sekarang ini hanyalah sebuah bukti nyata kebenaran firman Allah SWT ;

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim ayat;7)

Artinya mengingkari nikmat maknanya di sini adalah tidak memanfaatkan nikmat kemerdekaan di jalan Allah SWT.

Baca Juga :  Menggali Mata Air Kebaikan Di Bulan Sya'ban

Pembebasan dan kebebasan yang diinginkan oleh Islam bukan hanya terbatas pada kebebasan dari belenggu fisik semata.

Tetapi lebih dari itu adalah kebebasan dari belenggu dan ketergantungan kepada selain Allah SWT dalam berbagai bentuk kehidupan.

Wallahu A’lam Bish Shawab.
Semoga bermanfaat.