Indahnya Kemerdekaan, Keadilan dan Kebersamaan Dalam Islam

Agama, Ngaji838 Views

BERBAGI News – SUNGGUH indah jika umat ini dapat merasakan keadilan didalam Islam.

Semua yang belajar sejarah Islam pasti akan mendambakan kondisi seperti itu akan terjadi di negeri ini.

Bagaimana pengalaman di zaman Nabi SAW, di zaman sahabat dan di zaman awal generasi salafush shalih.

Kemudian Islam tampak dan menjadi rahmat bagi semuanya. Rasulullah SAW. menerapkan asas keadilan bagi siapa saja yang berbuat kejahatan.

Bukankah kita pernah mendengar sabda Rasulullah SAW, yang mengatakan ; ” Demi Allah, andaikan Fatimah binti Muhammad, anakku sendiri, yang sengaja melakukan pencurian (korupsi), maka aku sendiri yang akan memotong tangannya.”

Allah SWT, telah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an yang intinya adalah menyatakan bahwa sebagai orang yang beriman, kita harus mampu menegakkan hukum yang seadil-adilnya, meskipun terhadap diri kita sendiri, kedua orang tua, dan kaum kerabat dekat.

Kemerdekaan, keadilan, dan persamaan pun harus ditegakkan dalam berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk bidang ekonomi dan usaha pemenuhan hajat hidup.

Maka tidak boleh ada sekelompok orang yang diberikan hak-hak istimewa sekecil apapun dalam mengendalikan ekonomi.

Sebab akan menggoncangkan sendi-sendi kehidupan lainnya, terutama sendi sosial dan keamanan.

Dalam pandangan Islam, kemiskinan dan kelaparan bukanlah semata-mata diakibatkan oleh kemalasan yàng bersifat individual, akan tetapi juga diakibatkan oleh ketimpangan ekonomi dan sosial yang melahirkan kesenjangan.

Ajaran Islam sangat melarang kekayaan hanya terpusat dan berputar dikalangan kelompok orang-orang kaya (aghniya) (lihat firman Allah surah al-hasyr:7)

Khalifah Umar bin Abdul Aziz berhasil membangun kemakmuran rakyatnya dalam waktu yang relatif singkat, sampai-sampai tidak terdapat orang miskin yang kelaparan saat itu.

Semuanya itu, melalui institusi zakat yang dikelola dengan baik oleh para amil zakat yang amanah, terpercaya, terbuka, dan menghayati persoalan kebutuhan masyarakat.

Baca Juga :  Silaturrahmi dan Pengajian Al Washliyah NTB

Masyarakat pada saat itu betul-betul merasakan nikmatnya merdeka karena kehidupan negerinya dilandasi oleh semangat dan prinsip-prinsip keadilan dan persamaan.

Harapan itulah yang kini didambakan oleh masyarakat, terutama masyarakat kecil, yang selama tujuh puluh lima tahun belum merasakan nikmatnya kemerdekaan yang hakiki yang dilandasi keadilan dan persamaan.

Semoga kedepan kita bisa dan mampu mengendalikan dan mengelola apa yang kita hajatkan dalam menata kehidupan ini yang lebih baik dan penuh kesejahteraan lahir dan bathin, dunia dan akhirat.
Aamin ya rabbal a’lamiin.

Wallahu a’lam bish shawab
Semoga bermanfaat. Afwan