Lombok Barat, BERBAGI News – Pekerjaan sebagai tukang sapu bukanlah pilihan yang diharapkan oleh seorang Lansia seperti Ibu Saripe, tapi beban dan tanggungan memaksakan untuk menjadi seorang tukang sapu pasar dengan upah seadanya yang didapatkan dari seorang pengelola pasar.
Melalui sebuah gang sempit dibelakang ruko disinilah kediaman saripe dengan kondisi begiitu sederhana dan perabot seadanya. Saat tim Pejuang Berbagi mendatangi kediamannya nampak jelas hidup sederhana yang ia jalankan dalam keadaan sakit sakitan diusia yang beranjak uzur. Jum’at (14/08)
Warga Jerneng, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat ini kesehariannya sebagai tukang sapu jalan yang ada disekitar pasar Jerneng Labuapi, cukup lama saripe menggeluti pekerjaan ini sebagai penopang kehidupan sehari hari.
“Saya sudah 8 tahun sebagai tukang sapu jalan dan mendapatkan upah seadanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, saya memiliki anak yang saat ini sedang sakit dan saya sendiri yang merawatnya, ditambah saya juga sering sakit sakitan dan beberapa bulan tidak bekerja sehingga tidak mendapatkan upah,” ungkap inak Saripe.
Untuk keseharian nya ada saja tetangga dan keluarga yang datang memberikan walau sekedar seliter dua liter beras.
Prihatin dengan kondisi yang dialami ibu Saripe, Tim Pejuang Berbagi dari Yayasan Tangan Berbagi Indinesia memberikan sedikit bantuan sebagai bentuk kepedulian berbagi antar sesama, terlebih saat ini Saripe merawat seorang anaknya yang sedang menderita penyakit susah buang air besar.
“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih semoga Allah SWT membalas kebaikan para Sahabat Tangan Berbagi dimurahkan rejeki dan tercatat sebagai amal ibadah disisi Allah SWT,” ucap Inak Saripe.
Dari kehidupan yang dijalani Saripe bukanlah hal yang mudah dengan kondisi kehidupan dan pekerjaan sebagai tukang sapu pasar, sangat membutuhkan uluran tangan kita yang memiliki tarap hidup lebih baik demi membantu kebutuhan sehari hari dan perawatan anaknya
