Mengenal Al-Jam’iyatul Washliyah di Cairo Mesir

BERBAGI News – TGH. LALU AHMAD SUPARLAN, MA. Lahir Tahun 1924 di Kopang-Lombok Tengah-Nusa Tenggara Barat. (Wafat Tahun 2014).

TGH. Lalu Ahmad Suparlan, MA. adalah merupakan alumni Takhasus Syariat dan Al-Watsa’ikul Wal Maktabat Al-Azharusyarif Cairo – Mesir Tahun 1965.

Tgh.Lalu Ahmad Suparlan, MA. merupakan Ketua pertama Pengurus Wilayah Al-Jam’iyatul Washliyah Nusa Tenggara Barat Masa Bakti 1996-2001.

Tgh. Lalu Ahmad Suparlan, mengkisahkan bahwa beliau telah lama mengenal dan mendengar keberadaan organisasi Al-Jamiyatul Washliyah ini yaitu sejak tahun 1965.

Ketika beliau belajar di Universitas Al-Azhar Cairo-Mesir, karena selalu bersama-sama dengan kawan-kawan Mahasiswa berasal dari lembaga pendidikan organisasi namanya Al-Jamiyatul Wahliyah di Medan- Sumatera Utara.

Diantara salah satu kawan-kawan saya yang bersama belajar di Universitas Al-Azhar Cairo-Mesir adalah putra terbaik dari Al-Jam’iyatul Washliyah yaitu Al-Ustadz. Allah yarham H. Abdul Majid Siraj, MA.

Maka saya mengenal Al-Jam’iyatul Washliyah ini adalah dari beliau, kami selalu berdiskusi dan berbincang-bincang tentang keberadaan Al-Jam’iyatul Washliyah yang diprakarsai para Ulama-ulama ketika itu.

Dalam kesempatan lain juga saya mendapatkan suatu penghormatan yang luar biasa di undang oleh Bapak Ketua Umum PB. Al-Jam’iyatul Washliyah yakni KH.M.Ridwan Ibarahim Lubis.

Untuk mengahadiri perhelatan besar dalam rangka merayakan ulang tahun Al-Jam’iyatul Washliyah ke 66 (30 Nopember 1996) di lapangan merdeka Medan-Sumatera Utara.

Ketika itu dihadiri oleh Wakil Presiden Try Sutrisno dan didampingi Menteri Agama H.Tarmudzi Tahir.

Kekaguman saya dan menyaksikan secara langsung adalah kepada keluarga besar Al-Jam’iyatul Washliyah yang hadir dengan massa yang melimpah ketika itu, begitu tingginya rasa cinta dan loyalitas pengabdiannya terhadap Al-Jam’iyatul Washliyah.

Benarlah bila kata pepatah mengatakan: “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta.”

Baca Juga :  Brakkk! Motor Ngebut itu Terbanting setelah Dibacakan Rapalan Ahmad Tretetet

TGH.Lalu Ahmad Suparlan, MA, sekarang telah tiada, kembali keharibaan Allah SWT, wafat pada tahun 2014 yang lalu di Kopang-Lombok Tengah- Nusa Tenggara Barat.

Sedikit banyaknya tentu beliau telah merasakan pengalaman hidupnya suka dan duka baik semasa sebagai mahasiswa ketika di Cairo-Mesir selama sepuluh tahun maupun setelah kembali ke tanah air, telah memberikan pengabdiannya dan dedikasi yang tinggi serta sumbangsihnya kepada kemajuan pendidikan Agama, dakwah, dan amal sosial kemasyarakatan.

Diantarannya; Sekjen.Himpunan Pelajar Indonesia Cairo-Mesir. Bergabung dalam Barisan Pembela Setia Kawan akibat Nasionalisasi Kanal Suez-Mesir dalam Kesatuan Dharbul Ahmar AD Mesir. Ikut serta dalam perlawanan terhadap tentara jepang dan NICA. Sebagai tahanan politik penjara dua tahun 1946-1947. Pendiri Yayasan Pondok Asuhan Yatim dan miskin Darussalam Kopang-Lombok Tengah-NTB. Ketua Pertama Pengurus Wilayah Al-Jam’iyatul Washliyah masa bakti 1996-2001. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prov. NTB.masa khidmat 2000-2005. dan lain sebagainya.

Inilah secuil dari kisah sosok dari Ulama, tokoh, dan Ketua Pertama Pengurus Wilayah Al-Jam’iyatul Washliyah Prov. Nusa Tenggara Barat.

Akhirnya kita berdoa’ semoga Allah SWT menerima semua amal bakti yang pernah di persembahkannya kepada Agama Nusa dan Bangsa ini, menjadi amal jariyah baginya.

Tulisan ini dikutip dari catatan kecil dari Allah yar ham Tgh. Lalu Ahmad Suparlan, MA.(oleh; Aswan Nasution sebagai Sekretaris Pengurus Wilayah Al-Jam’iyatul Washliyah Prov. NTB. masa bakti 1996-2001)

Wallahu A’lam Bish Shawab.