Saat Gula Ikhlas Larut Untuk Mengangkat Nama Kopi

Inspira1337 Views

BERBAGI News – Sajian kopi hitam di pagi hari serasa nikmat apalagi disruput dalam kondisi hangat, kebiasaan ini yang banyak dilakukan para kaum penikmat kopi. Segelas kopi dan sebatang rokok di tangan sudah cukup untuk memulai aktifitas pagi bagi para ahli hisap benda bulat panjang yang berbahan tembakau, terlepas dari kandungan didalamnya yang katanya kurang baik untuk kesehatan.

Untuk menjadikan secangkir kopi ada 3 bahan yang berperan penting yaitu Kopi, gula dan air panas.

KOPI umumnya merupakan serbuk hitam setelah memalui pengolahan, akan tetapi dasarnya biji kopi yang telah digaringkan. Biji kopi adalah biji dari tumbuhan kopi dan merupakan sumber dari minuman kopi.

GULA adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi, Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis untuk makanan atau minuman.

AIR HANGAT merupakan air yang direbus hingga mendidih untuk membantu proses percampuran kopi dan gula sampai menjadi segelas minuman hangat yang selalu kita sebut secangkir kopi.

Yang umumnya kita ketahui, jika kopi terlalu pahit GULA lah yg disalahkan karena terlalu sedikit hingga “rasa” kopi pahit!

Jika kopi terlalu manis, GULA lagi yang disalahkan karena terlalu banyak hingga “Rasa” kopi manis!

Jika takaran kopi & gula balance
Siapa yg di puji…?
Tentu semua akan berkata, ” Kopinya mantaaap! “. Kemana GULA yg mempunyai andil membuat “rasa” kopi menjadi mantaaap dan kemana AIR HANGAT yang membantu penyedihan untuk proses percampuran segelas KOPI.

Pelajaran yang dapat kita ambil dari risalah ini, mari Ikhlas seperti GULA yang larut tak terlihat tapi sangat bermakna!

Gula PASIR memberi RASA MANIS pada KOPI, tapi orang menyebutnya KOPI MANIS…, bukan KOPI GULA!

Gula PASIR memberi RASA MANIS pada TEH, tapi orang menyebutnya TEH MANIS…, bukan TEH GULA!
 
ORANG menyebut ROTI MANIS…, bukan ROTI GULA….!

ORANG menyebut Syrup Pandan, Syrup APEL, Syrup JAMBU…! padahal bahan dasarnya GULA….!

Tapi GULA tetap IKHLAS LARUT dalam memberi RASA MANIS…!, apabila berhubungan dengan penyakit, barulah GULA disebut.. PENYAKIT GULA.

Begitulah hidup, seringkali KEBAIKAN yang kita TANAM tak pernah disebut orang, akan tetapi ketika kita melakukan kesalahan akan selalu dibesar besarkan.

Baca Juga :  Retrospeksi G30S/PKI, BEM Unsa Peringati melalui Drama Kolosal dan Teater

” Ikhlaslah seperti GULA, larutlah seperti GULA, karena kebaikan itu tidak untuk disebut tapi untuk dirasakan “.

Kebaikan yang kita lakukan hari ini bisa jadi besok terlupakan orang, tetaplah selalu dalam barisan menebar kebaikan. (cek)