Membangun Koalisi Kebaikan

Agama, Ngaji775 Views

BERBAGI News – Bekerja sama dalam membangun koalisi kebaikan dan kemaslahatan merupakan salah satu esensi Islam.

Koalisi kebaikan, selain perlu dibangun demi terwujudnya kesejahteraan dan kesentosaan, juga penting untuk meredam gejolak kejahatan serta maraknya perbuatan dosa dan maksiat.

Diantara upaya yang bisa dilakukan dalam membangun koalisi kebaikan adalah dengan mengonstitusikan kebenaran dalam kerangka dan aturan yang jelas.

Tanpa ikatan dan perangkat kerja sama itu, koalisi kebaikan akan bisa dikalahkan oleh kekuatan jahat yang terorganisasi.

Inilah yang dimaksud dengan perkataan Ali bin Abu Thalib RA, yaitu : “Kebenaran yang dijalankan tanpa aturan yang jelas, akan terkalahkan oleh kebatilan yang digerakkan secara terstruktur dan terorganisasi.”

Islam adalah agama yang paling giat mengusung koalisi kebaikan. Salah satu buktinya adalah tercermin dalam konsep zakat, dimana orang yang berutang harus dibayarkan utangnya melalui dana zakat.

Allah pun senantiasa akan memayungi hamba-Nya yang gemar melakukan koalisi kebaikan.

Koalisi kebaikan tidak hanya semata ditujukan untuk hal-hal yang bersifat materiil. Juga aspek moral menjadi titik tekan yang harus dilirik oleh koalisi kebaikan.

Menurut Ibn Asyur, salah satu prinsip dari koalisi kebaikan adalah dengan menjalankan konsep ta’awun (koalisi) secara merata dan tidak dibatasi antar komunitas Muslim dan Muslim yang lain.

Melainkan harus dibangun antar sesama dengan syarat misi kemanusiaan, kebaikan dan untuk kemaslahatan yang dikandungnya.

Koalisi kebaikan adalah milik semua manusia, bukan milik sebagian golongan, kelompok, atau aliran tertentu. Karena melakukan kebaikan itu merupakan fitrah penciptaan manusia.

Demikian pula hal-hal lain yang perlu dijadikan prinsip dalam membangun koalisi kebaikan adalah kejujuran (al-shidiq), kepercayaan (al-amanah), kemauan kuat untuk memegang teguh kebenaran(al-‘azm), tanggung jawab menjalankan kebenaran (al-masliyyah) dan toleransi dalam hal-hal sekunder (al-tasamuh).

Diakhiri dengan firman Allah Ta’ala dalam surah Al-Maidah ayat ; 2.
“…Dan tolong-menolong kamu dalam kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”

Wallahu a’lam bish shawab.Semoga bermanfaat. Aamin.

Baca Juga :  Berbagi, Baik Ilmu Maupun Harta