BERBAGI News – “Kenalilah Allah pada saat lapang, Dia akan mengenalimu pada saat kesulitan.” (HR. At-Tirmdzi dan Ahmad).
KEBANYAKAN orang jika ketika ditimpa musibah, cobaan, atau saat memerlukan sesuatu untuk memenuhi hajat kebutuhan, mereka menghadap Allah SWT.
Maka mereka sangat rajin ke Masjid, banyak berdoa’, banyak membaca Al-Qur’an dan ibadah-ibadah lainnya, agar kebutuhan mereka dapat terpenuhi, atau musibah yang menimpanya itu segera sirna.
Jika musibah-musibah dan kesulitan-kesultan itu telah berlalu atau Allah SWT telah memberikan kepada mereka apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya telah tercapai dalam keperluan hidupanya.
Justru mereka semakin jauh dan jarang menghadap Allah SWT, bahkan kekhusyu’an itu telah hilang, dan ketundukan itu pun lenyap.
Sesungguhnya Tuhan yang kita sembah itu baik ketika di saat merasakan adanya musibah maupun sedang dalam kesulitan, Dia juga Tuhan yang kita sembah tatkaka ketika disaat kita mendapatkan kemudahan dan merasakan berbagai kenikmatan serta kebahagiaan.
Dalam firman-Nya pada sebuah hadits qudsi :”Hai anak Adam (manusia),jika engkau mengingat-Ku di dalam dirimu, Aku akan mengingatmu dalam diri-Ku, jika engkau mengingat-Ku diantara kumpulan orang banyak, Aku akan mengingatmu di antara kumpulan yang lebih baik dari mereka, jika engkau mendekat pada-Ku sehasta, Aku akan mendekatimu sedepa, jika engkau datang pada-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatangimu dengan lari kecil.” (HR.Ahmad).
Dengan demikian, maka pendekatan itu harus dimulai dari manusia terlebih dulu, jika dia menghendaki Allah SWT dekat dengannya.
Di antara kemuliaan-Nya, bahwasanya Dia mendekati hamba itu berlipat lebih dekat dari pada mendekatnya hamba kepada-Nya.
Dengan catatan pendekatan ini menjadi amalan utama orang yang mendekatkan diri itu, dan bukanlah amalan yang bersifat temporal dan terbatas saat bila ada kepentingan dan membutuhkan sesuatu, atau untuk menyelamatkan diri dari suatu musibah atau ketika ia sedang mendapat kesulitan.
Al-Qur’an mengingatkan kepada kita ;”Dia mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.”(QS. Al-Mu’min: 19).
