Ini Sosok Bunda Muzakir Bayi Usia 21 Tahun di Lombok

Lombok Tengah, BERBAGI News – Terdengar sepintas sangat aneh di telinga, mungkin akan bertanya dalam benak kita kenapa Muzakir dikatakan sosok bayi diusianya yang beranjak 22 tahun. Dari struktur tubuh dan tingkah laku Muzakir masih terlihat layaknya sang bayi berusia 8 bulan.

Struktur kulit dan rambut sangat lembut, tingkah laku serta cara pandang tampak jelas seperti bayi mungil yang sedang masih dalam pertumbuhan saat Tim Pejuang Berbagi untuk kesekian kalinya bersilaturahmi mengunjungi kediamannya di Dusun Pidada, Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah. Sabtu (05/09).

Dalam usia kandungan sang Ibu beranjak 2 bulan, Muzakir saat itu masih berada didalam Rahim Ibunda tercinta, sang ayah yang seharusnya mendampingi istri dan si buah hati pergi entah kemana tanpa diketahui keberadaanya sampai saat ini.

“usia kandungan saya baru 2 bulan saat itu, ayah zakir pergi dengan alasan merantau ke Malaysia hingga saat ini tidak pernah ada kabar. Sejak usia Muzakir 2 tahun baru saya ketahui anak saya tidak tumbuh secara normal layaknya bayi kebanyakan pada umumnya,“ Ucap Murah, Ibu Zakir.

Dikarenakan kabar dari sang ayah tidak pernah kunjung tiba, ibunda zakir mengambil keputusan menikah dengan laki-laki pilihannya dan mendapatkan 2 anak laki-laki yang saat ini mendampingi bersama sang kakek dikediamannya.

Suasana terasa sangat beda disaat pertama kali Tim Pejuang Berbagi mengunjungi kediaman keluarga kecil ini, yang biasanya wajah murung tampak gembira karena saat itu ibunda tinggal di rumah suami barunya sedang Muzakir tinggal bersama sang kakek sesuai amanat dari mendiang nenek “zakir harus tinggal disini tidak boleh dibawa kemana-mana, harus dirawat disini karena Muzakir cucu pertama”.

“sering ibunya zakir berkunjung melihat keadaan zakir disini, untuk saat ini ibunda zakir tinggal bersama kami disini dengan kedua adiknya,” ucap Giman, kakek zakir.

Baca Juga :  Aksi Peduli, Sasak Care Community: Bersih Pantai Untuk Kenyamanan Bersama

Informasi yang diterima Tim Pejuang Berbagi dari Giman kakek Muzakir dan beberapa warga yang kebetulan berada di lokasi kediaman sang kakek, Ayah Muzakir yang bernama Junaidi, saat ini berada di Kota Dumai, Provinsi Riau, Pulau Sumatera.

“semoga ayahnya Muzakir bisa melihat dari berita online dan youtube tentang Muzakir saat ini,” harapan dari sang kakek.

Kuasa tuhan tidak pernah ada yang bisa menerka, disaat seorang memiliki kelainan fisik yang mengakibatkan keterbatasan ruang gerak dan waktu untuk tumbuh secara normal menjadi suatu ujian dalam hidup, lain hal dengan Muzakir dalam keadaan serba terbatas baik fisik dan mental menjadi suatu berkah dengan adanya perhatian berbagai pihak. Baik yang sekedar berkunjung bahkan sampai memberikan bantuan demi tersenyumnya Muzakir. (red)