Urgensi Dzikir Dalam Kehidupan

Agama, Ngaji1962 Views

BERBAGI News – BERDZIKIR kepada Allah SWT, merupakan upaya peningkatan kualitas hati, dan dengan berdzikir juga dapat menghidupkan hati yang mati.

Saat hati tenggelam dalam dzikrullah (ingat kepada Allah) akan meningkatnya penghayatan dan pengamalan rasa cinta terhadap Allah SWT.

Kalau manusia senantiasa ingat akan Allah dalam kondisi apapun, dan menyadari dirinya hadir di hadapan Allah Sang Maha Kuasa.

Tentu dia menahan diri dari sesuatu perkara yang tidak sesuai dengan ke ridhaan-Nya. Dia akan mengendalikan diri dari perbuatan yang akan menimbulkan murka-Nya.

Dia akan menyadari, semua malapetaka, bencana dan penderitaan yang tak pernah berakhir, karena ditimbulkan hawa nafsu dan godaan setan disebabkan oleh lupa akan Allah dan hukuman-Nya.

Lupa terhadap Allah akan meggelapkan hati, membuat resah dan gelisah serta memberi peluang hawa nafsu dan setan menguasai manusia.

Sebab syetan itu tak pernah henti-hentinya melancarkan makar dan tipu daya, menyerang segenap hati dengan senjata dan kelompoknya, menelan segenap hati di belalainya, lalu menghembuskan di dalamnya tipu daya dan racunya, keburukan dan kejahatannya sesuai selera permusuhan, kedengkian dan kebenciannya kepada anak Adam.

Jika kita melaksanakan dzikir dengan asyik dan khusyuk, kita akan merasakan kenikmatan, kelezatan, dan kemanisannya serta melumpuhkan senjata syetan.

Dengan berdzikir, jiwa manusia akan begitu dekat dengan Allah, merasa tenang jiwanya, dan mendapatkan pengalaman spritual yang sangat dalam

Kejauhan dan kedekatan seorang hamba dari Allah bukanlah berarti kejauhan atau kedekatan ruang dan waktu.

Nabi bersabda dalam hadits Qudsinya, “Allah berfirman, Aku ini sebagaimana yang disangk a oleh hamba-Ku, Aku bersama dia apabila ia ingat kepada-Ku, apabila ia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku pun ingat padanya dalam diri-Ku, dan apabila ia mengingat-Ku dalam ruang yang luas, Aku pun ingat padanya dalam ruang yang lebih baik.”

Baca Juga :  Dakwah Berbasis Wakaf Al-Quran

Dengan demikian, orang yang meletakkan dzikir bagian dari hidupnya dan menjalankan dzikir secara bersungguh-sungguh, tidak akan mempunyai rasa khawatir dalam menjalani roda-roda kehidupan.

Dia tidak memiliki keraguan dan ketakutan menjalankan suatu kebenaran, tidak memilik rasa dendam, kebencian dan kedengkian, serta tidak berprasangka buruk terhadap orang lain, hati mereka tenang, dan jiwa mereka merasa tenteram.

Firman Allah SWT. “(Yaitu)
Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir kepada Allah. Ingatlah hanya dengan dzikir pada Allah hati menjadi tenang.”
(QS. Ar-Ra’d ; 28).

Semoga kita adalah orang yang senantiasa dapat membasahkan lisan kita dengan berdzikir kepada Allah SWT..Aamin.

Wallahu a’lam bish shawab.