Tangan Berbagi dan LAZ DASI NTB Fasilitasi Kepulangan Mahasiswi Penderita Jantung Bocor

Lombok Timur, Berbagi News – Setelah melakukan perawatan di RS Sanglah Denpasar  Bali 1 bulan lamanya, Luki Selasa 22 September 2020 pulang ke Lombok. Gadis belia yang merupakan salah satu mahasiswi di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram itu adalah Luki Hariawati (22) merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Mustamar (51) dan Mariani (41). Divonis sebagai penderita jantung bocor sejak tahun 2018 lalu.

Dari hasil komunikasi Yayasan Tangan Berbagi Indonesia dan LAZ DASI NTB akhirnya sepakat untuk memfasilitasi kepulangan Mahasiswi semester 2 yang menderita penyakit Jantung Bocor. Rabu (23/09)

“ Terima kasih  saya ucapkan kepada Yayasan Tangan Berbagi dan kepada LAZ DASI NTB yang sudah memfasilitasi kepulangan kami dari RS Sanglah, mulai dari Lembar hingga sampai rumah, semoga senantiasa dibalas dengan kebaikan, aamiin ya rabbal aalamiin”, Ucap Luki dan Ayah disaat penjemputan.

Keseharianya Luki  ini tak sama dengan gadis seumurannya yang menikmati kehidupan normal, sebab warga Dusun Lekok Dalem, Desa Bandok, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur ini sudah lama menderita penyakit bocor jantung.

Istilah jantung bocor umumnya dipakai untuk menyebut kelainan katup jantung dan adanya lubang pada sekat jantung. Pada orang dewasa, jantung bocor lebih sering terjadi karena salah satu katup tidak dapat tertutup atau berfungsi dengan baik.

Informasi yang dihimpun wartawan BerbagiNews dari pihak keluarga, Luki sudah melakukan perawatan di Rumah Sakit Sanglah Denpasar Bali selama 1bulan terakhir ini sesuai dengan rujukan dari Rs Selong dan RSUD Provinsi NTB.

Mahasiswi  UIN Mataram yang duduk di bangku semester 2  Fakultas Tarbiyah, Jurusan Bahasa Arab sempat menjadi MC di kampus tempatnya menutut ilmu waktu itu masih duduk di bangku semester 1, tiba tiba Luki kehilangan suara dan dari diagnose RS Provinsi di Mataram baru diketahui mengidap penyakit kebocoran jantung, awalnya pita suara bagian kiri yang tidak bergerak .

Baca Juga :  Terbaik, Layanan Paspor Simpatik Akhir Pekan diapresiasi Masyarakat

Keinginan Luki  sangat kuat untuk berobat agar lekas sembuh dan bisa kuliah kembali, namun hal itu harus ditepis gadis malang ini lantaran keluarga mereka terkendala dengan ekonomi, sementara orang tua hanya sebagi penjual batagor keliling kampung.

“ Semoga ada dermawan yang sudi membantu kami, jujur dalam setiap do’a dan sholat saya meminta untuk kesembuhan anak kami “, ucap Mustamar sang ayah dengan penuh harapan.

Atas ijin dari kampus saat ini Luki mendapat ijin cuti kuliah untuk pengobatan, ia berharap uluran tangan para dermawan untuk melanjutkan pengobatan yang dialami anak perempuannya, karena masih sering mengeluh sakit hampir setiap hari. (red)