Saling Mengingatkan

Agama, Ngaji638 Views
BERBAGI News – MANUSIA diciptakan Allah SWT, sebagai makhluk sosial dan juga ditugaskan sebagai khalifah di muka bumi.
Karena itu, secara naluriah, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup bermasyarakat.
Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seorang manusia senantiasa bergantung pada manusia lain (zon politicon).
Hal ini mengharuskan setiap orang untuk bahu-membahu dan saling berbagi kepada sesama untuk mewujudkan kebutuhan masing- masing secara kolektif.
Juga mewujudkan kesejahteraan bersama serta menciptakan harmoni sosial.
Harmoni sosial menjadi sangat penting karena selain menjadi tujuan.
Ia menjadi landasan bagi lancarnya aktivitas sosial yang lain.
Agar terjalin hubungan yang harmonis, setiap individu harus menghargai peran dan fungsi masing-masing, taat pada nilai-nilai hukum yang berlaku.
Setiap tindakan yang menegasikan nilai-nilai tersebut, merupakan perilaku antisosial yang mengancam ketenangan dan ketenteraman masyarakat.
Apabila terjadi penyimpangan, masyarakat harus berani melakukan kritik untuk meluruskan dan membenarkannya, walaupun itu sangat berat tantangannya.
Setiap manusia tidak akan lepas dari kesalahan, kekeliruan dan kekhilapan yang disengaja ataupun tidak.
Karena itu, selain sikap toleransi, sikap kritis pun harus dibangun sebagai upaya kontrol saling mengingatkan demi kepentingan dan kebaikan bersama.
Sebagaimana firman Allah SWT telah menegaskan ;
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, dan mereka yang saling mengingatkan tentang kebenaran dan saling mengingatkan tentang kesabaran.” (QS. Al-Ashr : 1-3).
Surat Al-Ashr tersebut menegaskan bahwa saling mengingatkan adalah upaya dakwah yang menjadi kewajiban setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat bahkan berbangsa dan bernegara.
Apabila manusia telah mengabaikan tidak saling menasihati tentang kebenaran dan kesabaran, baik dalam urusan duniawi maupun ukhrawi, manusia akan senantiasa mengalami kerugian dalam arti yang luas.
Ar-razi menulis pula dalam tafsirnya, “bahwa mencari selamat bukanlah untuk diri sendiri saja, melainkan disuruh juga menyampaikan, atau sampai menyampaikan dengan orang lain.
Menyeru kepada agama, nasihat atas kebenaran, amar ma’ruf nahi munkar, dan supaya mencintai atas saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya.”
Wallhu a’lam bish shawab.

Baca Juga :  Perbedaan Tidak Menjadikan Umat Manusia Berpecah Belah