Bekerja Mencari Rezeki Yang Halal

Agama, Ngaji1100 Views

BERBAGI News – BEKERJA adalah sebagai fitrah sekaligus merupakan identitas manusia yang berkepribadian yang mulia.

Yakni, bekerja yang didasarkan dan didorong oleh rasa tanggung jawab dan semangat keimanan.

Bekerja itu bukan hanya menunjukkan kepribadiannya sebagai seorang Muslim, tetapi meninggikan derajat dan martabat dirinya sebagai khalifah di muka bumi.

Mencari harta atau rezeki yang halal dengan bersungguh-sungguh sangat diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya.

“Mencari rezeki yang halal merupakan kewajiban setiap Muslim.”(HR. Al-Daylami dari Anas bin Malik).

Diriwayatkan dari Abu Nu’aim, Rasulullah SAW bersabda, “Mencari rezeki yang halal merupakan salah satu jihad (usaha sungguh-sungguh).(HR. Abu Nu’aim).

Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai sebuah kesungguhan. Salah satu dalam hal bekerja (al-amal).

Islam memerintahkan segenap pemeluknya untuk selalu bersemangat, memiliki etos kerja, dan pantang menyerah dalam berusaha demi memenuhi serta meningkatkan tarap hidup yang sejahtera.

Oleh karena itu, apapun profesi dan keahlian kita, selama pekerjaan itu baik dan halal, hal itu lebih baik di sisi Allah daripada mengemis atau meminta-minta.

Seorang pengasong yang menjual dagangannya atau orang yang tukang pemecah batu sekalipun dengan cara yang baik dan halal, lebih mulia daripada mengemis.

Rasulullah SAW sangat melarang keras bagi umatnya yang suka meminta-minta.

Diriwayatkan dari Yahya bin Bukair, dari Al-Laits bin Ubaidillah bin Abi Ja’far, ia berkata, “Aku mendengar Hamzah bin Abdullah bin Umar ia berkata ;

Rasulullah SAW bersabda, “Seorang yang tidak henti-hentinya meminta belas kasihan kepada orang lain, nanti ia akan datang pada hari kiamat dengan bentuk muka yang tidak berdaging (seperti tengkorak).”(Hadits Sahih, Riwayat Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain, ditegaskan; “Demi zat yang jiwaku berada ditangan-Nya, sungguh apabila salah satu di antara kalian mengambil seutas tali.

Baca Juga :  NTB optimistis juara STQ Nasional XXVI Maluku Utara

Kemudian mencari kayu bakar dan mengikatkan di pungungnya untuk di jual, hal itu lebih baik dan mulia baginya daripada ia meminta-minta kepada orang lain dengan resiko diberi atau malah sebaliknya (diacuhkan).”(HR.Bukhari, Muslim, al-Tirmidzi, Al-Nasaa’i, Ahmad, dan Malik). Firman Allah SWT :”Katakanlah, ‘Hai, kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaan. Sesungguhnya, aku akan bekerja (pula).

Maka, kelak kamu akan mengetahui siapa yang mendapat siksa yang menghinakan dan ditimpa azab yang pedih.” (QS. Azzumar : 39-40).

Wallahu a’lam bish shawab.