Ulama dan Cendikiawan Al-Washliyah, Mereka Yang Telah Pergi Menghadapi Ilahi

Berita1059 Views

BERBAGI News – AL-JAM’IYATUL WASHLIYAH lahir di Kota Medan 19 Rajab 1349 bertepatan tanggal 30 Nopember 1930, didirikan oleh para pelajar Maktab Islamiyah Tapanuli yang kemudian mengembangkan amal usahanya dibidang Pendidikan, Dakwah dan Amal Sosial.

Tiada terasa seiring dengan perjalanan waktu begitu cepatnya berlalu, dari zaman berzaman, organisasi Al-Washliyah laksana hidup yang membara, ada masanya bersua dengan badai dan topan di samudra yang tiada bertepi, adakalanya layar terkembang di tiup angin sepoi, lega hati memandang kepantai harapan.

Sekarang tiba masanya, mengenang masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Masa lalu penuh dengan kenangan, masa kini penuh dengan kenyataan, dan masa yang akan datang penuh dengan tantangan, hambatan, rintangan, harapan, cit-cita, peluang dan kesempatan.

Berpedoman dari ayat yang diamalkan oleh setiap washliyin dan washliyat pada Anggaran Dasar Al-Washliyah yaitu Surat As-shaaf ayat 10-11.

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?

(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya.”
(Qs. Ash shaaf : 10-11).

“Al Awwalunanassabiqun” dimasa lalu mereka dengan ikhlas tabah tanpa pamrih, berjalan kaki, berdayung dengan biduk menyelusuri sungai, mendaki perbukitan menjalankan misi dakwah, hati yang isitqomah hanya mengharap ridho dari Allah semata.

Kini para Ulama dan cendikiawan Al-Washliyah yang kita muliakan, kita hormati dan banggakan, dan mohon maaf, yang tak kami sebutkan satu persatu begitu banyaknya mereka yang telah pergi meninggalkan kita semua untuk selamanya dan tak akan kembali lagi.

Baca Juga :  Tragedi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182, Kapolda NTB Merangkul Aktifis Muda Gelar Do'a Bersama

Mereka adalah putera-putera terbaik Al-Washliyah telah meninggalkan warisan monumental, kerja-kerja mulia serta sikap-sikap kepahlawanan di medan dakwah dan jihad fi sabililah.

Mereka telah memberikan pengorbanan dengan sesuatu paling berharga yang dimiliki untuk memagari agama dan membela tanah air.

Mereka mencurahkan segenap tenaga, waktu, dan dengan harta untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

Oleh karena itu, orang-orang yang seperti mereka adalah para perintis umat di medan jihad dan kebangkitan.

Mereka adalah arsitek kehidupan mulia bersama agama ini, diantara mereka Ulama Al-Washliyah adalah seperti Allah yarham Abdul Rahman Syhihab sepak terjangnya di dunia politik, Alm.Ismail Banda dengan Diplomat Luar Negerinya, Alm. Tuan Arsyad Thalib Lubis Ulama Besar yang Wara’, Alm.Syech Muhammad Yunus, Alm. H. Adnan Lubis, Alm. H.Udin Syamsuddin dengan keahlian strategi dan politiknya. Alm. H.Ahmad Dahlan pejuang dari Pamong. Alm.H.Bahrum Jamil, SH.seorang pejuang yang Idealis, Alm.Anas Tanjung pembakar semangat juang. Alm. Syeikh H.Mahmud Syihabuddin, Ulama yang Wara’ Alm.Prof.H.Lukman Sulaiman dengan karya tulisnya, Alm.Tuan Syeikh.H. Barum Saleh Nasution dengan ahli retorika yang ulung. Masih banyak para Ulama Al-Washliyah yang ahli dibidangnya masing- masing yang tak tersebut di dalam tulisan ini.

Mereka adalah gambaran konkrit agama yang agung ini, mereka adalah membayar mahal kesabaran dan ketegaran pada manhaj, membawa keperhatinan umat dan berusaha mewujudkan impian-impiannya, dan memberikan teladan terindah untuk generasi masa depan : baik dalam dakwah, jihad, tarbiyah, dan upaya membangkitkan umat dari keterbelakangan dan keterpurukan.

Para Ulama dan cendikiawan, aktivis dakwah Al-Washliyah yang mulia itu telah pergi untuk selamanya menghadap kearibaan ilahi rabbi.

Mereka menyerahkan estafeta perjuangannya kepada kita semua sebagai penerusnya. Maka menjadi kewajiban bagi kita untuk menjaga, memelihara, merawat, dan memupuknya, serta kita pula menjadi tumpuan harapan mereka untuk memikul amanah dakwah dan menegakkan kebenaran di muka bumi ini.

Baca Juga :  Rawa Terate Rutin Banjir, Anies Bakal Cek Pabrik Sekitar

Dari sini, tampaklah pentingnya upaya yang dilakukan Al-Washliyah dalam mengenalkan lebih dekat para Ulama, tokoh, cendikiawan Al-Washliyah yang mereka telah pergi itu, kepada generasi penurus Al-Washliyah melalui jalur buku-buku biografi, media cetak, media elektronik, majalah, dan gadget atau lain sebagainya.

Upaya ini, membimbing para generasi muda Al- Washliyah untuk mengenal sejarah mereka secara baik dan benar, sehingga mereka bertambah yakin bahwa sejarah telah mempersembahkan putera-putra terbaik yang mulia dan membanggakan, yang telah berkorban tanpa mengharapkan balasan, kecuali keridhaan Allah dan pahala di akhirat. Aamiin.

Nashrum minallahi wa fathun qariib wa basysyiril muknin.
Wallau a’lam bish shawab.

Oleh : H. Aswan Nasution