Bahaya Kesenjangan Sosial

Agama, Ngaji1202 Views

Oleh : H. Aswan Nasution

BERBAGI News – Islam adalah ajaran yang sangat peduli dalam masalah-masalah yang terkait dengan kehidupan sosial.

Dan salah satu ajaran sosial dalam islam adalah menganjurkan umatnya untuk memiliki sikap peduli dan senang berbagi kepada orang-orang yang secara ekonominya lemah.

Rasulullah SAW bersabda :

“Bukanlah seorang yang merasa kenyang sementara tetangganya kelaparan.” (HR. Bukhari).

Pada hadits tersebut, Rasulullah SAW dengan tegas memperingatkan terhadap orang-orang yang beriman sebagai orang yang hakikatnya ‘bukan beriman’ (tidak sempurna) karena tidak peduli dengan orang yang lemah di sekitarnya.

Karena itulah, pada hadits lain, ketika seorang beriman membuat masakan, Rasulullah SAW menganjurkan agar kuahnya diperbanyak dan dibagi-bagikan kepada tetangganya (HR. Bukhari-Muslim).

Saat ini, bahwa nilai-nilai kepedulian sosial itu, sudah mulai melemah, bahkan sebagian orang-orang yang mampu banyak terlena, hingga akhirnya lalai dan abai dengan kondisi orang-orang yang lemah.

Hal demikian membuat jurang pemisah antara si kaya dan si miskin, si mampu dan si lemah kian melebar.

Dengan demikian, makin lebar dan membesarnya serta dalam jurang yang menganga, maka keharmonisan hubungan sosial bisa berakibat memburuk rusak dan hancur.

Mengingat betapa bahayanya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin jika tercipta.

Rasulullah SAW sudah memberikan peringatan yang tegas kepada orang-orang yang beriman untuk tidak abai terhadap si lemah dan si papa.

Pada kesempatan lain, Rasulullah SAW mengatakan. “Siapa yang melepaskan kesusahan saudaranya, Allah akan melepaskan kesusahannya nanti pada hari kiamat.” (HR. Bukhari).

Orang yang senang tangannya berbagi, memberi makan kepada orang yang kelaparan dan memberi minum orang yang kehausan adalah sebagai salah satu wujud kepedulian sosial, oleh Rasulullah SAW sebut sebagai tanda orang yang ber-Islam secara baik.

Baca Juga :  Al Jam'iyatul Washliyah Adalah Warisan Dari Para Ulama

Saat itu, beliau ditanya oleh seseorang,”Ya Rasululah, Islam yang bagaimana yang baik itu?

” Beliau menjawab, “Yakni, engkau memberi makan, mengucapkan salam pada orang yang engkau kenal maupun belum.”(HR.Bukhari)

Kepedulian sosial ini, secara nyata telah diteladankan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

Itulah yang membuat sesama orang beriman hidup dalam keharmonisan

sosial yang kuat, suasana kekeluargaan, dan saling membantu satu sama lain.

Sudah selayaknya sebagai pengikutnya, kita meneladani langkah Beliau.

Nashrum Minallahi Wa Fathun Qariib Wa Basysyiril Mu’minin.

Wallahu a’lam bish shawab.