Permasalahan System Daring Dalam Dunia Pendidikan

Opini752 Views

Oleh: Rian Hidayat
Mahasiswa Prodi Sosiologi, Universitas Mataram

BERBAGI News – Saat ini, pengetahuan bisa dengan mudah kita dapatkan dari berbagai sumber. Bahkan, beberapa platform media belajar online berbayar, kini mulai menggratiskan layanannya untuk periode tertentu sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan Indonesia.

Pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan secara daring (dalam jaringan), sehingga peserta didik dapat mengakses materi dan sumber pembelajaran tanpa batasan waktu dan tempat. Kegiatan pembelajaran secara daring ini akan mendukung proses pembelajaran jarak jauh dan mempermudah dalam penyebaran materi kepada peserta didik.

Begitu juga dengan sistem pembelajaran online. Indonesia sudah mulai menerapkan sedikit demi sedikit sistem pembelajaran online, hal ini dilakukan untuk pencegahan penyebaran virus covid-19,dan memberikan keluasan kepada seluruh pelajar diindonesia untuk menikmati pendidikan dimana saja. kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran tersebut, sehingga banyak peserta didik yang tidak memanfaatkan waktu pembelajaran tersebut dengan sebaik-baiknya. Kalau tidak adanya bimbingan oleh orang yang ahli maka banyak siswa yang melakukan pembelajaran tersebut tidak maksimal.

Dalam kasus pandemic virus ditengah masyarakat membuat tempat sarana pendidikan meakukan peroses belajar mengajarnya melalui rumah dengan system daring (dalam jaringan). Kebijakan pemerintah ini demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Selain itu pemerintah meminta masyarakat untuk semakin memiliki kesadaran pentingnya stay at home, mencuci tangan dengan sabun, physical distancing, dan memakai masker .Selama setengah tahun ini, siswa SD juga diharuskan untuk belajar dalam jaringan (daring) dari rumah masing-masing atau sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

Baca Juga :  Dampak Perubahan Iklim pada Perubahan Sosial di NTB, Bagaimana Pandangan Sosiologi?

Hanya saja karena pandemic seperti saat ini, tentunya terdapat banyak kendala yang dihadapi yaitu Baik siswa maupun orangtua tidak semuanya memiliki Gawai sehingga untuk menunjang kegiatan pembelajaran merasa kebingungan akhirnya pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Memiliki hp tetapi masih jadul ,hal ini dikarenakan kami hidup di pedesaan yang rata rata perekonomiannya menengah ke bawah dan mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani. Memiliki hp tapi tidak punya kuota.

Jaringan internet bermasalah Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal.

Adapun efek dalam pembelajaran daring

Kegiatan belajar mengajar yang tidak sama efektifnya dengan pembelajran tatap muka. Banyak pelajar yang keberatan karena pembelajran tidak efektif didapatkan.

Tugas yang menumpuk. Sistem pembelajaran daring tidak bisa memastikan pelajar yang hadir di dalam kelas seperti kelas tatap muka. Jadi, beberapa pengajar memberikan tugas setiap pertemuan untuk sebagai bukti bahwa pelajar tersebut hadir di kelas daring nya.

Keterbatasan kemampuan teknologi yang dimiliki pelajar. Kita tahu bahwa sekolah memiliki laboratorium untuk melakukan kegiatan praktikum. Nah, bebrapa pelajar diberikan tugas praktikum yang menggunakan alat yang terdapat di laboratorium seklolahnya, tetapi alat tersebut tidak dimiliki dirumahnya.

Melihat siswa sekolah  yang diberikan tugas menggunakan laptop atau komputer tetapi ia tidak memilikinya, biasanya ia diberikan fasiitas tersebut disekolah, karena keterbatasan tersebut ia tidak bisa mengerjakan tugasnya.

Semua kalangan merasa dirugikan akibat pandemi covid-19 ini, tidak hanya pelajar dan pengajar. Semoga covid-19 ini dapat teratasi dengan cepat sehingga kita semua dapat melakukan kegiatan kita lagi dengan normal. Dan bisa memulai peroses belajar seperti biasanya tempat sarana masing-masing sehingga tidak ada lagi berbagai macam kendala dalam menuntut ilmu karena banyaknya keterbatasan.

Baca Juga :  Solidaritas Sosial Mengatasi Pandemi Covid-19

Proses belajar melalui daring (dalam jaringan) adalah cara satu-satunya dalam melakukan peroses ajar mengajar dimasa pandemic COVID-19  saat ini karena dengan pembelajaran daring ini diharapkan penyebaran virus dapat berkurang dikalangan pelajar, namun sangat disayangkan dengan metode seperti ini pelajaran yang diberikan kurang maksimal sehingga banyak ketidak pahaman dalam peroses belajar.

Oleh karenanya tentu kita semua berharap ada cara yang lebih baik dan lebih efisien dalam menangani kasus ini, karena dengan begitu peroses belajar berjalan dengan lancar.

Diharapkan kepada pemerintah untuk mempermudah siswa mengakses daring dengan memberikan bantuan berupa kuota sehingga dengan begitu peroses belajar tidak terganggu karena minimnya akses internet, sehingga dengan begitu saat siswa mengakses media pembelajaran tidak terjadi mis komunikasi yang dapat membuat pemahaman dalam peroses belajar berkurang dan dapat mengakibatkan sedikitnya pembelajaran yang masuk dan lebih banyak materi yang terbuang, dan juga dapat membuat semangat dalam belajar bertambah dengan bertemunya pengajar dan pelajar dalam satu ruangan sehingga bisa tatap muka dan membuat ilmu yang dipelajari lebih gampang untuk dipahami dan diingat. (rian)