Kepedulian Sosial

Berbagi554 Views

BERBAGI News – IMAN adalah proses kreatif kepatuhan yang bersentuhan dengan hati, budi, jiwa, dan rohani manusia.

Kendati menyangkut bagian terdalam dari diri manusia, kualitas keimanan seseorang bukan tidak bisa diukur.

Ada parameter yang bisa digunakan untuk mengetahui ada tidaknya atau naik turunnya keimanan seorang Muslim, yaitu dengan ibadah.

Sejauh itu frekuensi ibadah seseorang, sejauh itulah pencapaian keimanan yang bisa diraihnya.

Seperti grafik, iman memang bisa naik turun, yang ditandai dengan riuh rendahnya ibadah sang hamba.

Yang menarik justru banyak sekali ayat Al-qur’an dan hadits Nabi yang menggandengkan keimanan dengan ibadah yang bernuansa sosial.

Dengan demikian, klaim keimanan seseorang baru bermakna manakala diturunkan dalam tataran sosial yang ditunjukkan dalam berbagai macam amal shalih, yang disinilah lahirnya harmoni kehidupan umat manusia.

Yusuf al-Qardhawi, berpendapat bahwa Islam menegakkan kehidupan ini pada dua hal :

Pertama, menjalin hubungan yang baik dengan Rabb, yang telah menciptakan mereka dan membaguskan ciptaan-Nya.

Kedua, menjalin hubungan yang baik antara sesama manusia, yang ditegakkan pada persaudaraan dan kasih sayang.

Bahkan kalau perlu lebih mengutamakan kepentingan orang lain seperti yang dilakukan para sahabat (lihat Qs.Al-Hasyr:9)

Maka ajaran perihal kepedulian sosial begitu sentral dalam Islam.

Bahkan Nabi bersabda,

“Maka barangsiapa tidak memperhatikan (mempedulikan) urusan kaum Muslimin maka dia bukan termasuk dari mereka.” (HR. Abu Dawud)

Karena itu menurut fiqih Islam, ibadah secara berjamaah-yang mengimplikasikan adanya hubungan dan kepedulian sosial-bernilai lebih tinggi ketimbang amalan yang dilakukan seorang diri (jardiyah).

Demikian pula Islam sebagai rahmat untuk semesta alam_(rahmatan lil-alamiin)_baru bisa dirasakan kandungan maknanya.

Jika Muslim mau menjalin hubungan dengan sesamanya dan peduli akan penderitaan yang dialami mereka.

Baca Juga :  PLN Rehabilitasi Terumbu Karang di Gili Petrando Lombok Timur

Wallahu a’lam bish shawab.