Akhlak Buruk Menunda Pekerjaan

Agama, Catatan1366 Views

Oleh : H. Aswan Nasution

Salah satu sifat yang harus dijauhi seorang Muslim adalah menunda pekerjaan.

Orang yang suka menunda pekerjaan, atau disebut juga procrastinator, selalu beranggapan masih ada hari esok untuk melakukan pekerjaan yang seharusnya bisa dilaksanakan hari ini.

Mereka tidak menyadari tidak ada jaminan bagi seseorang untuk dapat bertemu dengan hari esok.

Rasulullah SAW bersabda,
“Gunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya; gunakanlah masa mudamu sebelum masa tuamu, masa hidupmu sebelum datang kematianmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan waktu kaya sebelum waktu miskinmu”. (HR. Hakim).

Sabda Rasulullah SAW tersebut mengandung pesan kepada kita agar tidak menunda pekerjaan.

Karena menunda pekerjaan
merupakan awal dari timbulnya permasalahan.

Apalagi, jika pekerjaan itu suatu kebaikan yang mendatangkan manfaat yang besar.

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW berpesan.
“Bersegeralah kamu sekalian melakukan amal-amal yang shaleh, karena akan terjadi suatu bencana yang menyerupai malam yang gelap gulita.

Dimana ada seseorang pada waktu pagi ia beriman tetapi pada waktu sore ia kafir, pada waktu sore ia beriman tetapi pada waktu pagi ia kafir; ia rela menukar agamanya dengan satu kesenangan dunia.” (HR. Muslim).

Ada beberapa alasan yang menyebabkan dilarang menunda pekerjaan.

Pertama, kita tidak dapat menjamin untuk hidup pada esok hari.

Kedua, tidak ada jaminan esok kita masih diberi nikmat kesehatan, memiliki waktu luang seperti hari ini (sekarang)

Ketiga, menunda pekerjaan yang baik menyebabkan seorang terbiasa melakukannya, sehingga kemudian menjadi suatu kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan.

Waktu berjalan sesuai dengan sunatullah. Detik menjadi menit, menit menjadi jam, dan jam menjadi hari, begitu seterusnya. Siang dan malam pun datang silih berganti.

Baca Juga :  Rp.29juta, Umroh 21 Oktober 2022

“Dan Dialah yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur”.(QS. Al-Furqan : 62).

Mensyukuri nikmat Allah SWT dalam hal ini bisa dalam bentuk memanfaatkan waktu dan kesempatan yang telah dianugerahkan .

Sungguh amat merugi orang yang telah diberikan nikmat waktu dan kesempatan lalu dia tidak segera memanfaatkannya.

Wallahu a’lam bish shawab.