Divisi Pengabdian Masyarakat Himasos Unram Mengasah Kepekaan Sosial

Opini1091 Views

Oleh : Abdul Ali Mutammima Amar AlhaqKetua Divisi Pengabdian Masyarakat Himasos Unram 2020

BERBAGI News – Himpunan Mahasiswa Sosiologi Universitas Mataram (Himasos Unram) didirikan pada tanggal 6 November 2014, di lingkungan kampus Program Studi Sosiologi Universitas Mataram.  Terhitung dari 2014-2020, Himasos Unram telah mengalami setidaknya 5x pergantian ketua umum dan  mengalami berbagai perkembangan serta perubahan yang cukup signifikan.

Penulis sendiri bergabung dengan Himasos Unram pada tahun 2018, tepatnya pada akhir 2018. Ketertarikan bergabung dengan Himasos Unram sendiri bermula pada saat Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru tingkat Program Studi/Fakultas (PKKMB) yang diselenggarakan oleh para Dosen Prodi Sosiologi Universitas Mataram dan para pengurus  Himasos Unram yang pada saat itu dibawah kepengurusan Diki Wahyudi. Salah satu rangkaian dari kegiatan itu adalah pengenalan Himasos dan divisi-divisi, mendengar penjelasan yang disampaikan oleh para pengurus; membuat penulis tertarik bergabung dan masuk ke salah satu divisi yang bernama “Pengabdian Masyarakat”.

Kepengurusan pun berganti, pada tahun 2019 Himasos Unram dipimpin oleh Lalu Tsani Restu Atmaja. Dibawah kepemimpinan Lalu Tsani, penulis beberapa kali diberikan kepercayaan diantaranya sebagai: (1) ketua panitia pelantikan pengurus baru; (2) sekretaris panitia Olimpiade Sosiologi  Unram  Tingkat SMA/MA se-Nusa Tenggarat Barat. Sebagai anggota di Himasos Unram; penulis banyak belajar dari kepemimpinan Lalu Tsani, yang dimana “kesadaran diri sebagai anggota  sangat penting dalam berorganisasi”. Itulah yang selalu tertanam dalam diri penulis bahwa “kesadaran diri” penting dalam berorganisasi selain juga wejangan nasehat maupun semangat dari pimpinan.

Tahun berganti diiringi pula dengan pergantian ketua umum. Pada tahun 2020 Usmariadi selaku ketua umum yang baru memberikan amanah kepada penulis; sebagai ketua Divisi Pengabdian Masyarakat.  Bersama anggota pengurus Divisi Pengabdian Masyarakat, berbagai program kerja telah tersusun untuk dilaksanakan, namun wabah pandemi Covid-19 menerpa  semua negara tak terkecuali Inodonesia. Tentunya ini berpengaruh pula kepada aktivitas masyarakat serta pelaksanaan program kerjapun menjadi tertunda, tak kurang dari 6 bulan lamanya program menjadi tertunda.
Tekad dan Semangat

Baca Juga :  Dampak Game Online pada Kesehatan Tubuh Remaja Usia Dini

Harapan  terlaksananya program kerja muncul pada pertengahan tahun; program pertama yang terlaksana adalah Gerakan Membaca Online (GEMA ON). Program ini dilatar belakangi oleh pandemi Covid-19 yang menyebabkan kegiatan mahasiswa khususnya lebih banyak dirumah. Sehingga untuk  mengisi waktu luang mahasiswa dan agar tetap menjaga pola pikir yang positif hadirlah program ini dengan memanfaatkan WhatsApp sebagai medianya dan disana disediakan link bacaan yang bisa dibaca oleh para mahasiswa yang ikut dalam program tersebut. Adapun tujuan program Gema ON ini adalah untuk meningkatkan minat baca mahasiswa, menambah wawasan pengetahuan, dan menciptakan mahasiswa yang kritis.

Program kedua yang terlaksana adalah Gerakan Jumat Berbagi. Program yang dilaksanakan pada tanggal 27 November 2020 dan 11 Desember 2020 ini dilatarbelakangi oleh banyaknya masyarakat lansia (lanjut usia) yang sudah renta namun tetap bekerja serta adanya aak-anak jalanan yang mencari rezeki meskipun masih di usia sekolah. Adapun tujuan dari program ini adalah untuk berbagi sedekah dengan orang-orang yang ada di lingkungan sekitar khususnya disekitar kampus, sebagai wadah bagi para mahasiswa untuk beramal shaleh dan sebagai wadah mahasiswa untuk  memberi serta memabantu sesama.

Program ketiga yang terlaksana adalah Study on Vacation and Observation (SVO). Program yang dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2020 ini dilatarbelakangi oleh rasa keingintahuan sebagai pengurus Himasos khususnya dan mahasiswa sosiologi pada umumnya, untuk mengetahui kehidupan masyarakat, melakukan analisis sosial, dan melakukan rekreasi. Adapun tujuan dari program ini adalah menganalisa, mempelajari serta memahami kehidupan masysrakat yang meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti bagaimana cara mereka dalam menjalani kehidupan di dalam satu lingkungan bersama.

Program keempat yang terlaksana adalah Kepedulian Sosial. Program ini dilaksanakan menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan di masyarakat, adapun kemudian program ini dilatarbelakangi oleh kepekaan sosial para anggota Divisi Pengabdian Masyarakat khususnya dan para pengurus Himasos untuk bergerak membantu masyarakat yang tertimpa bencana, dan membantu  masyarakat yang membutuhkan pertolongan. Adapun tujuan program ini  untuk ikut serta, berperan aktif membantu masyarakat, meningkatkan kepedulian para pengurus, dan melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian kepada Masyarakat. Beberapa kepedulian sosial yang dilaksanakan diantaranya: (1) membantu korban bencana banjir di jabodetabek pada awal tahun lalu; (2) membantu Dicky Aswandi pengidap jantung bocor di Kec. Tanjung Kab KLU NTB; (3) membantu masyarakat Desa Ekas Kec Jerowaru yang terkena dampak kekeringan, bekerjasama dengan Dinas Sosial Prov NTB; (4) membantu korban bencana banjir di Labuan Lombok; (5) dan membantu sodara Ramadhan pengidap kanker getah bening di Desa Masbagik Timur.

Baca Juga :  Ekologi Sosial Perspektif Karl Marx

Manusia adalah zoon politicon atau makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendiri, memenuhi kebutuhannya sendiri, dan mencapai tujuannya sendiri. Melainkan ia akan membutuhkan orang lain. Demikianlah mahasiswa. Kehadirannya selalu dinanti dan diharapkan oleh masyarakat untuk berperan aktif dilingkungannya.

Adapula program yang tidak terlaksana seperti Sosiologi Mengajar. Pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat lebih banyak berdiam diri dirumah menyebabkan tidak terlaksananya  program ini. Penulis berharap pada kepengurusan yang baru agar program ini bisa terlaksana dengan inovasi para pengurus.

Tantangan Pemimpin
Pandemi Covid-19 benar-benar menjadi cobaan bagi para pemimpin baik di level masyarakat maupun mahasiswa. Di level mahasiswa misalnya, penulis sebagai ketua divisi merasakan sendiri bagaimana sulitnya melaksanakan program  kerja disaat temen-temen pengurus sebagian besar berada di kampung halaman masing-masing, namun program kerja harus tetap terlaksana. Disanalah Penulis merasakan bahwa menjadi pemimpin itu membutuhkan: (1) kesabaran menghadapi tingkah laku anggota; (2) keberanian mengambil resiko demi tetap berjalannya organisasi (3) keterbukaan kepada anggota agar terciptanya komunikasi yang baik antara pemimpin dengan anggotanya. Teringat nasehat Kaprodi Ir.H. Rosiady Husaenie Sayuti, M.Sc, P.hD saat pelantikan pada bulan januari lalu, beliau mengatakan “Jangan takut menjadi pemimpin, karna apabila salah mengambil keputusan; maka kau akan memperbaiki dan tidak mengulangi kesalahan itu kembali”.

Menyadari berbagai kekurangan dalam diri para pengurus termasuk penulis yang mengemban amanah sebagai Ketua Divisi Pengabdian Masyarakat, tentu sangatlah banyak kekurangan dan kelemah, maka perjalanan pengabdian tersebut menjadi ‘kawah candaradimuka’ yang dijadikan sebagai proses penempaan diri bagi kehidupan di masa depan, sekaligus sebagai wahana evaluasi untuk bisa memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat luas. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua anggota Divisi Pengabdian Masyarakat yang telah dengan penuh semangat membersamai ikhtiar ini dan penulis ucapkan terimakasih pula kepada para pengurus harian Himasos Unram 2020 yang telah berusaha dengan maksimal melaksanakan amanah kepengurusan ini. Kepada kepengurusan berikutnya penulis berharap bawalah Himasos Unram ‘terbang tinggi’ dengan ide serta gagasan yang cemerlang, sehingga Himasos Unram semakin terkenal dikalangan mahasiswa maupun masyarakat. (amar)