Aksi Awal Tahun 2021, Dua Balita Dapat Sentuhan Gubernur NTB

Berbagi, Berita581 Views

Mataram, BERBAGI News – Awal tahun 2021, tepatnya hari Sabtu (2/1/2021) di Pekan Pertama Januari 2021. Respon cepat aksi Sosial Gubernur NTB DR. Zulkieflimansyah, S.E, M.Sc masih berlanjut dan tanpa henti. Kali ini dimulai dari dua anak usia dini, yaitu Aan Sofian, balita usia sembilan bulan yang tidak memiliki lubang anus, asal Dusun Sori landi Desa Doromelo Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu dan Ahmad Imanudin (3) asal Dusun Batu Entek Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah.

Usai shalat subuh, Kepala Dinas Sosial NTB, H. Ahsanul Khalik S.Sos MH, melihat tanda notifikasi WhatsApp (Wa). Ternyata pesan singkat dari Bang Zul sebutan populer orang nomor satu di NTB. Mengintruksikan, agar Dinas Sosial segera melakukan asesment kepada dua balita yaitu balita di Lombok tengah dan balita di Dompu.

Pada Respon Sosial awal tahun ini, Pak Gubernur berkenan membantu dua balita di dua Kabupaten yang berbeda tersebut. Bantuan sejumlah dana, sembako Susu SGM dan obat obatan serta telah dikoordinasikan untuk mendapatkan layanan Pemeriksaan lebih lanjut.

“Proses kooordinasi dan intruksi-nya seperti ini, Bang Zul tidak kaku dan fleksible. Serba harus cepat, baik cepat tanggap, cepat temu, cepat tindak dan cepat tuntas. Ini yang biasa dilakukan selama ini dalam merespon medsos,” Ungkap Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik, S.Sos MH, pada siaran pers, Sabtu (2/1/2021).

Menyoal dua balita yang membutuhkan perhatian tersebut. Aja sapaan akrab Kadis Sosial Provinsi NTB menyebutkan, Bang Zul langsung merespon dengan aksi cepat Dinas Sosial Provinsi/Kabupaten melalui Pilar Sosial Pendamping Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Dompu dan Satgas P3S Provinsi NTB dan TKSK Kecamatan Jonggat di Lombok Tengah. Guna melakukan Aksi assesment kondisi anak dan keluarga langsung dapat ditindaklanjut.

Baca Juga :  Patriot Desa Emas Indonesia, 54 Pemuda Wonomarto Mengikuti Pelatihan

Lebih lanjut, bahwa hasil Assesment Pendamping di Dompu, Aan Sofian adalah balita buah hati dari pasangan suami istri, Andika Putra dan Ayutini. Dari Informasi kedua orang tua balita tersebut direncanakan dirujuk ke RS Sanglah untuk mendapatkan tindakan medis. Secara fisik balita tersebut sehat saja. Akan tetapi untuk Buang Air Besar (BAB) melalui anusnya tidak memungkinkan. Sehingga kondisi BAB melalui bagian perut yang di operasi di RSUD saat melahirkan kemarin.

Sementara Aan Sofian memiliki kepesertaan BPJS Kesehatan, merupakan BPJS mandiri yang diterbitkan dan berfungsi sejak bulan maret 2020, ketika menjalani operasi.

“Kebutuhan saat ini susu formula dan obat yang di beli di apotik. Semoga ananda bisa kembali pulih. Aamiin,” kutip mantan Kalak BPBD Provinsi ini.

Sedangkan kondisi ekonomi keluarga. Adalah bukan dari kalangan penerima bantuan sosial PKH dan BPNT, karena data keluarga tidak masuk dalam data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Sedangkan balita bernama Ahman Aminudin adalah buah hati dari Gunawi dan Tini asal Dusun Batu Entek Desa Sukarara Kecamatan Jonggat. Berdasarkan asesment, Balita tersebut menderita Tumor Ginjal kiri ( Nefroblastoma. Kondisi anak baru ketahuan satu bulan yg lalu tepatnya bulan Desember 2020. Pernah mendapatkan perhatian dari Pemerintah Desa Sukarare. Pernah menerima bansos JPS gemilang, bahkan perhatian dari Laskar Komunity.

“Untuk BPJS masih memakai mandiri, sedang diurus oleh Dinsos dan Dinkes Lombok Tengah untuk masuk dalam PBI JKS Pemda Lombok Tengah,” Jelasnya.

Bahkan sambung Aka, Bang Zul menyempatkan diri usai menghadiri pernikahan anak salah seorang kepala Perangkat Daerah Provinsi di Puyung, saat itu juga langsung menyambangi kediaman orang tua balita ahmad Aminuddin. Untuk melihat secara langsung kondisi Ahman Imanudin, di dampingi oleh Asisten Pemerintah Setda Provinsi NTB, sekaligus membicarkan penanganan lebih lanjut anak tersebut.

Baca Juga :  Rutin, Yayasan Al Khaeri Santuni Anak Yatim dan Dhuafa

“Aksi respon sosial ini terus akan berlanjut. Pengaduan di medsos sangat transparan dan dapat ditindaklanjut secara transparan pula. Karena Bang Zul konsen dengan kondisi Sosial dan Kesehatan Masyarakat di NTB, khususnya yang belum disentuh kebijakan Pemerintah,” Pungkas Aka. (*)