Oleh : ASWAN NASUTION
MATI itu kepastian hidup. Tapi tujuan hidup adalah pilihan manusia.
Ia bisa berbeda antara satu dengan yang lain.
Ada manusia hanya mau hidup sepuasnya, berpikir sebebasnya, dan bertindak sekehendak nafsunya.
Namun ada juga yang hidup sesuai titah Tuhannya, Yang Mencipta alam semesta.
Mereka mengaku hamba dan benar-benar menunjukkan ketaatannya.
Bagi yang lalai, kebanyakan mereka tidak peduli dengan aturan agama.
Mereka menganggap dunia satu-satunya sebagai tujuan hidup.
Tak peduli dengan perintah atau larangan-Nya.
Sebaliknya, orang yang beriman menjadikan hidup di dunia sebagai perantara. Sedang akhirat adalah orientasi hidupnya.
Oleh karena itu, menaati perintah Allah Ta’ala dan Rasul-Nya adalah harga mati.
Untuk meraih kegemilangan hidup di dunia harus sesuai dengan standar keimanan.
Apa yang terjadi sekarang tentu bukan kebetulan semata.
Tapi diyakini berkait erat dengan degradasi iman dan akhlak manusia.
Setali tiga uang, untuk menerapi persoalan tersebut juga harus dengan kembali kepada cabang iman yang terkait.
Yakni terkikisnya ketaatan terhadap perintah agama dan melemahnya jiwa untuk menjauhi larangannya.
Wallahu a’lam bish shawab.
