Pemuda Masa Kini Adalah Pemimpin Masa Depan

Religi878 Views

BY: ASWAN NASUTION

PERAN pemuda dalam setiap episode sejarah kehidupan suatu bangsa telah terbukti nyata.

Sejarah telah mencatat dengan tinta emas peran pemuda dalam peroses perubahan suatu bangsa.

Bukan hanya sejarah bangsa modern, namun bangsa-bangsa atau kaum terdahulu pun tidak terlepas dari kontribusi pemuda di dalamnya.

Dr. Yusuf Al-Qardhawi seorang ulama besar dan ternama berkata:” Apabila ingin melihat suatu negara di masa depan, maka lihatlah pemudanya hari ini.”

Hal ini menunjukan bahwa generasi muda memiliki peranan besar dan penting bagi suatu bangsa.Terlebih di masa yang akan datang, kenapa?

Karena generasi mudalah yang kelak akan menjadi pemimpin, yang akan meneruskan estafet sejarah kehidupan menggantikan para pemimpin yang telah menjadi tua.

Dalam sejarah perjalanan bangsa-bangsa di dunia, telah banyak yang mencatat tentang keberhasilan para pemuda dalam melakukan perubahan besar yang mengguncangkan dan mencengangkan dunia.

Ambil contoh, Nabi Daud As, yang menjadi raja di usia muda, ada sultan Muhammad Al-Fatih yang menjadi pembebas Konstantinopel, dan masih banyak yang lainnya.

Dengan semangat, cita-cita dan keberanian yang besar, disertai dengan ide-ide yang cemerlang dari kalangan anak muda yang berhasil membuktikan dirinya untuk layak menjadi seorang pemimpin.

Bukan faktor keturunan, tapi karena kemampuan dan memang layak dan pantas untuk menjadi seorang pemimpin.

Dinegeri kita, generasi muda memiliki peran yang sangat strategis dan menjadi penentu, mulai dari perjuangan menuju kemerdekaan sampai sekarang.

Bahwa peran pemuda telah tercatat dalam sejarah penting dalam peristiwa-peristiwa besar bangsa.

Ada nama-nama besar tokoh kemerdekaan bangsa yang pada usia mudanya sudah diakui kecakapannya dikancah internasional, seperti Tan Malaka, Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Mohammad Natsir dan banyak lagi lainnya.

Baca Juga :  Peranan Muslimah sebagai Agen Perubahan

Ada makna dan keyakinan yang besar tersirat untuk pemuda sebagai pembawa perubahan dari perkataan Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno dikala itu yaitu ;

“Beri aku 1000 orang tua niscaya kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 orang pemuda maka akan kuguncang dunia.”

Lantas pemuda yang seperti apa di masa kini, yang diharapkan Soekarno untuk mengguncang dunia?

Sungguh miris akhir-akhir ini, sebagian dari kita kalangan muda yang sudah
mulai penyimpang dari jalannya.

Yakni menghabiskan usia mudanya tanpa berkarya dan berkontribusi nyata untuk pembangunan bangsa dan negara, khususnya dalam pembangunan akhlak dan moral.

Kadangkala banyak waktu yang terbuang dengan sia-sia untuk dihabiskan dengan mempergunakan gadget konten-konten negatif, bahkan tidak sedikit terbawa derasnya arus dari hal-hal yang yang tidak bermanfaat dan merusak dirinya, serta menghancurkan masa depannya sendiri.

Ada apa dengan kita para pemuda? akankah kita habiskan masa muda kita
dengan cara-cara yang tidak produktif untuk ummat?

Terlepas dari keadaan miris tersebut, kita harus tetap optimis ternyata masih banyak di negeri ini para pemuda yang berkualitas, berdaya saing dan memiliki empati sosial serta berpotensi menjadi pemimpin dalam berbagai sektor yang ada di negeri ini.

Para pemuda tersebut adalah orang-orang yang mengisi dan menghabiskan waktu dimasa mudanya dengan semangat kerja dan berkarya dan kreatifitas dan inovasi-inovasi baru yang dihasilkan dari pemikiran yang tajam dari mereka.

Ternyata masih ada harapan besar dan meyakinkan di negeri ini tentang pemuda dan masa depan bangsa.

Ditengah-tengah krisis dan permasalahan kompleks yang di hadapi bangsa ini, butuh sosok pemimpin-pemimpin muda diberbagai sektor yang bisa menjadi pembawa jalan keluar dari permasalahan tersebut.

Baca Juga :  Tiba Saatnya Menyambut Ramadhan, Memperbanyak Coretan Amal Kebaikan

Karakter pemuda yang berciri kebaruan, merupakan alternatif yang bisa dijadikan solusi atas kurang efektifnya kepemimpinan sebelumnya.

Sehingga menjadi oase ditengah masyarakat yang mulai jenuh dengan kepemimpinan gaya konserfatif dan kaku.

Pemimpin muda yang santun, adaptif, kontributif, komunikatif, kolaboratif dan tidak eksklusif serta sesuai dengan tuntutan zaman merupakan harapan besar bangsa ini untuk mencapai kejayaan negeri ini.

Rakyat akan dengan senang hati mempercayakan dan memberi kesempatan kepada para pemimpin muda untuk melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa dimasa depan.

Wallahu a’lam bish shawab.