Generasi Rabbani, Generasi Mandiri

Religi979 Views

Oleh: Aswan Nasution

“Hendaklah kamu menjadi orang-orang yang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Kitab Suci, dan disebabkan kamu telah mempelajarinya”.
(Qs. Ali Imran : 79).

GENERASI rabbani adalah generasi teladan, generasi panutan, generasi yang tangguh, yang memiliki akhlaq dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan kekayaan, tegar menghadapi setiap tantangan, berani berkorban untuk perjuangan, sebagaimana dilukiskan dalam Al Qur’an :

“Dan berapa banyak Nabi yang berperang bersama-sama “ribbiyun”, pengikutnya yang rabbani.

Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka dijalan Allah, tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh. Allah menyukai orang-orang yang sabar.

Tidak ada doa mereka selain ucapan :
“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, dan tetapkan pendirian kami dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (Qs. Ali Imran : 146-147).

Pada saat sekarang ini umat Islam sangat menantikan kehadiran generasi rabbani, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh generasi sahabat Nabi.

Generasi yang tidak loyo menghadapi situasi, tidak takut menghadapi risiko, tidak goyah jika mendapat kucuran nikmat, ikhlas berbuat, bukan untuk gengsi, menebar rahmat dan kebenaran, bukan kemenangan demi keuntungan.

Generasi yang hidup mandiri, yang selalu tumbuh dan mengembangkan potensi diri, mengukir prestasi meraih ridho Ilahi.

Generasi tersebut dapat muncul tergantung sikap kita dalam mempersiapkan anak-anak dan generasi muda hari ini agar dapat menjadi generasi yang berpotensi dan mandiri.

Setiap kita, baik orang tua, guru, ustadz, hartawan, pejabat, ulama, hukamah, umara, setiap individu bertanggung jawab untuk melahirkan masyarakat generasi rabbani.

Sudah saatnya kita berbenah diri, mempersiapkan generasi rabbani, generasi yang hanya beracu pada kitab suci dan hadits Nabi, generasi yang berakhlak dengan sifat-sifat rabbani, beruswah, mencontoh pribadi Nabi dalam setiap profesi, generasi yang mengikuti jejak langkah sahabat dalam setiap kiat, generasi yang mampu menampilkan diri sebagai insan sejati hamba yang berjalan dengan petunjuk Ilahi, khalifah yang berperan diatas permukaan bumi, generasi harapan masyarakat masa depan.

Baca Juga :  Perayaan Ulang Tahun Perspektif Islam

Mari kita singkirkan budaya malas, manja, cepat merasa puas, diperbudak hawa nafsu, materi dan gengsi.

Mari kita bina pribadi yang mandiri, pribadi yang berani sebagai garda terdepan untuk jalan kebaikan, agen-agen pembaharuan sesuai dengan petunjuk Ilahi dan Sunnah Rasul.

Nashrum minallahi wa fathun qariib wa basysyiril mukminin.

Wallahu a’lam bish shawab.

Penulis :

  • Alumni 79′ Pelajar Al Qismus’aly Al Washliyah Ismailiyah, Medan.
    *Guru Madrasah Al Washliyah Darul Aman, Medan, 1979-1983.
    *Sekretaris PW. Al Washliyah Prov. NTB. 1996-2001.
    *Wakil Ketua PW Al Washliyah Prov. NTB. 2019-2024.