Berakal Sehat, Pasti Bisa Membedakan Baik Dan Buruk

Religi774 Views

Oleh : Aswan Nasution

ORANG yang berakal sehat pasti bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Dengan akal itu, ia memikirkan semua urusan dunia, dari yang besar sampai yang kecil.

Khalid Ibnu Shafwan berkata, “Bila ada seseorang yang tidak bisa menjelaskan apa-apa, ia tidak ada bedanya dengan hewan ternak atau ia hanya berganti rupa”.

Sayangnya, kebanyakan orang kurang menggunakan akalnya untuk memahami urusan akhirat.

Urusan dunialah yang menjadi kecenderungan umum dalam memorinya.

Mari kita dengarkan bersama firman tentan hal ini :

“Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah). Mereka pun mempunyai mata, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah). Mereka mempunyai telinga, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah)”. (QS. Al ‘Araf (7) : 179).

Banyak orang tersiksa secara tidak sadar dalam posisi ini, karena mereka sebetulnya berakal kalau saja mereka mau merenungkan semua ayat dan bukti yang menunjukan bahwa Allah itu satu dan tidak sekutu bagi-Nya, yang mereka lihat dan dengar sebagai bukti keberadaan Allah SWT.

Tak heran bila kita mendapati Al Qur’an selalu mengajak kita untuk memungsikan akal.

Mari kita perhatikan firman Allah SWT, “Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? Langit bagaimana ia ditinggikan? Gunung-gunung bagaimana ditegakkan? Bumi bagaimana ia dihamparkan?” (QS. Al Ghasyiyah (88):17-20).

Unta, langit, gunung, dan bumi disebutkan di ayat ini agar kita mau berpikir tentang ciptaan Allah dan memperhatikan lembaran alam semesta.

Untuk kemudian, proses berpikir kita itu mengantarkan kita untuk memikirkan siapa yang telah menciptakan semu itu.

Tidak heran bila berpikir kemudian bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

Baca Juga :  Ibrahim AS, Berpredikat Bapak Tauhid

Nashrum minallahi wa fathun qariib wa basyssyiril mukminin.

Wallahu a’lam bish  shawab.