Berburu Lailatul Qadar, Malam Seribu Bulan

Agama675 Views
     Oleh : Aswan Nasution

DALAM Surat Al-Qadr ayat 3-5 disebutkan bahwa, malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu lebih baik dari seribu bulan.

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Bagi umat Islam, ayat tersebut dipandang sebagai catatan yang memiliki makna yang istimewa, yakni harapan tentang adanya sebuah malam di bulan Ramadhan

Yang dapat melipatgandakan ibadah seseorang hingga kelipatan seribu bulan. Malam itu dikenal luas dengan sebutan “Lailatul Qadar.”

Terdapat banyak riwayat ada menyebutkan tentang waktu terjadinya Lailatul Qadar terjadi pada tanggal 21, 23, 25, 27, dan tanggal 29 Ramadhan.

Kiranya kita tidak mungkin mengetahui waktu tepat terjadinya Lailatul Qadar. Namun umumnya umat Islam Indonesia meningkatkan ibadah pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan.

Barangkali sebagian dari kita bertanya mengapa waktu Lailatul Qadar tidak ditentukan secara pasti? Dengan kata lain mengapa Allah SWT tidak menjelaskan secara tegas tanggal berapa Lailatul Qadar terjadi?

Bisa jadi salah satu hikmah dirahasiakannya Lailatul Qadar adalah terpompanya kembali semangat beribadah umat Islam di sepertiga terakhir bulan Ramadhan.

Namun jika kita berkaca pada fenomena umum terjadi di sepertiga terakhir bulan-bulan Ramadhan, sangat memperhatinkan, semangat untuk beribadah semakin menurun, baik secara kualitas maupun secara kuantitas.

Bahkan ada kecenderungan dipenggal di bulan Ramadhan. Sebagian besar masyarakat kita mulai disibukkan dengan segala hal yang bekenaan dengan persiapan-persiapan menghadapi lebaran yang sifatnya materil.

Dengan berbondong-bondong ke tempat pusat perbelanjaan untuk berburu kebutuhan lebaran, dari baju, sepatu, tas, makanan hingga perkakas untuk mempercantik rumah dan lain sebagainya.

Apalagi menjelang hari raya biasanya banyak toko-toko, pusat perbelanjaan yang menawarkan dan memberikan harga spesial yang sangat menggiur yaitu serba diskon.

Baca Juga :  Hilangnya Keberkahan Waktu

Terkadang kesibukan terhadap hal-hal yang sifatnya kurang subtansial ini bisa menggeser keinginan untuk meningkatkan amal ibadah selama bulan puasa.

Di saat-saat kritis ini, ketika konsentrasi umat Islam mulai terpecah kepada hal-hal yang bersifat materil, Allah SWT memberikan bingkisan “Lailatul Qadar”.

Dimana segala amal kebajikan yang dilakukan di satu malam ini saja dapat mengalahkan intensitas ibadah yang dilakukan selama lebih dari seribu bulan.

Sementara jika kita kiaskan waktu seribu bulan setara dengan delapan puluh tiga tahun tiga bulan. Sebuah “bonus” yang cukup menggiurkan.
Maka, waspadalah sebelum bulan suci Ramadhan ini, beranjak meninggalkan kita.

Marilah lebih kita optimalkan usaha kita untuk berburu Lailatul Qadar,malam seribu bulan atau mendapatkan “bonus” yang diprioritaskan oleh Allah kepada umat Nabi Muhammad SAW.

Jangan sampai kesempatan emas itu kita sia-siakan dan abaikan begitu saja. Semoga Allah berkenan mempertemukan kita dengan Lailatul Qadar dan mendapatkan bonus yang fantastis itu atas izin dan keridhaan-Nya. Aamiin.■

Wallahu a’lam bish shawab.
Semoga bermanfaat….Afwan.