Merajut dan Menjaga Ukhuwah

Religi757 Views
Oleh: Aswan Nasution

SETIAP Muslim tentu mendambakan terwujudnya ukhuwah Islamiyah.

Ini adalah satu konsepsi Islam yang menegaskan bahwa setiap Muslim dengan Muslim lain hakikatnya bersaudara.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT sering menyandingkan kata tersebut dengan kata iman, Islam, ataupun Mukmin.

Artinya, ukhuwah merupakan salah satu parameter utama keimanan seseorang.

Rasulullah SAW juga menjadikan ukhuwah sebagai salah satu media utama dalam membangun kekuatan masyarakat Islam.

Setelah mengajarkan aqidah yang benar, beliau langsung membangun ukhuwah antar umat Islam, yaitu antara kaum Anshar dan Muhajirin.

Kaum Anshar di Madinah dengan suka cita menerima kehadiran kaum Muhajirin dari Makkah.

Mereka bahkan dengan senang hati memberikan harta miliknya yang paling berharga kepada kaum Muhajirin.

Makna ukhuwah, ukhuwah berasal dari kata akhun yang artinya berserikat atau bersaudara.

Dengan demikian, ukhuwah Islamiyah dapat diartikan sebagai persaudaraan yang bersifat Islami dan diajarkan oleh Islam.

Para ulama sepakat bahwa firman Allah SWT dalam Surat Ali Imran ayat : 103, menjadi dalil bagi setiap orang yang beriman untuk mewujudkan dan menjaga ukhuwah Islamiyah.

Sebaliknya, Allah SWT melarang siapapun merusak persaudaraan itu dengan bercerai-berai, berselisih, membuat konflik, membenci, mendengki, memfitnah, dan menyesatkan saudara sesama Muslim.

Menurut Ibnu Katsir, banyak hadits Rasulullah SAW yang melarang perpecahan dan menyuruh menjalin persatuan.

Jika umat ini berhimpun, maka telah diberikan jaminan perlindungan dari kesalahan ketika mereka bersepakat, sebagaimana hal itu telah disebutkan pula dalam banyak Hadits.

Jaga Persatuan, terjadinya perbedaan di antara kaum Muslimin memang tidak bisa dihindari. Dan selama perbedaan itu dalam masalah ijtihadi, para ulama masih memperbolehkan.

Al-Qur’an dan as-Sunnah memerintahkan umat Islam mewujudkan ukhuwah Islamiyah dengan cara bersatu, saling mencintai, saling mengasihi, bersolidaritas, membantu, membela hak saudaranya, dan sebagainya.

Baca Juga :  Bersikap Sewenang-Wenang

Ini bisa terjadi jika masing-masing meninggalkan fanatisme buta terhadap mazhab yang dianutnya.

Perbedaan di antara kaum Muslimin tentu saja ada. Namun ketahuilah bahwa persamaannya lebih banyak.

Apalagi jika perbedaan itu hanya menyangkut atau terkait masalah furu’iyah (cabang), maka semestinya jangan sampai mengalahkan persamaan-persamaan yang prinsip (pokok).

Para ulama sepakat bahwa ukhwah dan persatuan merupakan masalah yang penting.

Karena tidak mungkinlah kekuatan itu bisa dimiliki oleh umat Islam tanpa adanya ukhuwah. Wallahu a’lam bish shawab.□