Taqwa Solusi Membasmi Korupsi

Religi653 Views

Oleh : Aswan Nasution

Saudara-saudaraku!

Bertaqwalah kepada Allah, dengan melaksanakan seluruh perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya. Ingatlah, bekal terbaik seorang Mukmin adalah taqwa.

Mari kita perhatikan Allah berfirman: “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal”. (QS. Al-Baqarah (2): 197)

Saudara-saudaraku!

Dalam konteks ayat tersebut di atas, menjelaskan bahwa ketaqwaan akan menuntun setiap Muslim mengarungi kehidupan dengan cara yang benar.

Dan sesuai fithrahnya sebagai hamba Allah. Dia tidak akan berani melanggar aturan ilahi. Baik aturan itu berkenaan dengan dirinya sendiri maupun orang lain.

Sebaliknya tanpa ketaqwaan, manusia akan memperturutkan hawa nafsunya. Tak peduli dengan aturan pencipta-Nya. Tak ada baik dan buruk baginya. Tak pilih halal dan haram.

Yang penting kaya raya, berkuasa, mendapat kedudukan yang paling tinggi, Seolah-olah mereka merasa akan hidup selamanya.

Maka jangan heran, banyak orang yang rakus. Memakan harta manusia lainnya dengan kekuasaannya. Mengambil hak-hak orang lain.

Mereka berpoya-poya di atas penderitaan sesamanya. Bahkan yang menyedihkan, mereka berani mengambil harta orang yang sedang menderita, orang-orang fakir dan kaun miskin. Yang harta itu sangat berarti dalam menyambung hidup mereka.

Saudara-saudaraku,

Korupsi di mana-mana merajalela. Dari level bawah sampai atas. Dari pegawai rendah hingga pejabat yang bergaji ratusan juta.

Terbukti, cara yang dilakukan selama ini untuk memberantasnya gagal total.

Saudara-saudaraku,

Lalu harus bagaimàna? Ini bukan soal manusia yang tidak punya uang. Tapi manusia yang kehilangan ketaqwaan.

Karena sistem yang berlaku mengharuskan mereka bertindak seperti itu.

Tak ada yang gratis. Semua harus pakai uang. Ujung-ujungnya semua harus dikembalikan dengan cara korupsi, memakan harta manusia lainnya.

Baca Juga :  Komitmen di Akhir Bulan Ramadhan

Saudara-saudaraku!

Dengan demikian, mari kita kembali membangun sistem yang datang dari pencipta kita, Allah Subhana Wa Ta’ala.

Bersumber dari Al-Qur’an dan as-Sunnah yang di-istinbath dengan istinbath syar’i yang shahih.

Sehingga terwujud penanaman iman dan taqwa, khususnya kepada pejabat dan pegawai.

Dan aspek ketaqwaan menjadi standar utama dalam pengangkatan sebagai pejabat.

Karena ketaqwaan itu akan mencegah pejabat dan pegawai melakukan kejahatan korupsi

Saudara-saudaraku!

Sesunguhnya, solusi pemberatasan korupsi akan berhasil dalam sistem yang anti korupsi yaitu kembalikan kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Dan hal itu akan berjalan dengan baik jika dipimpin oleh pemimpin yang amanah.

Pemimpin yang memiliki ketaqwaan. Pemimpin yang takut kepada Allah.

Sebab, pemimpin yang baik hanya akan menunjuk dan memilih pejabat dari orang-orang terbaik, yang bertaqwa serta memiliki kapasitas dan profesionalitas.

Dia bersikap tegas kepada siapapun, bahkan terhadap orang-orang dekatnya sekalipun.

Mengapa? Karena dia menyadari bahwa kepemimpinannya akan dipertanggungkan dihadapan Allah subhana wa ta’ala.

Dikutip dari riwayat Aisyah RA dijelaskan sebagai berikut:
“Sesungguhnya yang telah membinasakan umat sebelum kalian adalah jika ada orang terhormat dan mulia diantara mereka mencuri, mereka tidak menghukumnya.

Sebaliknya jika orang rendahan yang mencuri, mereka tegakkan hukuman terhadapnya. Demi Allah, bahkan seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri, niscaya aku sendiri yang akan memotongnya!”.

Wallu a’lam bish shawab.