PC PMII Mataram Gelar Dialog Kebangsaan

Berita525 Views

Mataram, BERBAGI News – Dalam rangka refleksi hari lahir Pancasila, PMII Cabang Kota Mataram menggelar dialog kebangsaan di aula Universitas Nahdatul Ulama Nusa Tenggara Barat. Sabtu (05/06/2021).

Dalam acara yang digelar tersebut dihadiri oleh tiga narasumber, Anggota DPRD NTB Akhdiansyah ,SH.I., Ketua Komisi Informasi NTB Suaeb Qury, SH.I dan Wakil Rektor III UNU NTB Dr. Irpan Suriadiata, SH.I, MH.

Pada pembukaan acara tersebut Ketua Cabang PMII Kota Mataram Rafial Nazir dalam sambutannya mengatakan,
” Pancasila merupakan ideologi yang sudah final, tidak perlu lagi menjadi perdebatan di ruang publik tapi harus diaktualisasikan di dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, oleh karena itu mari kita manfaatkan spirit kemahasiswaan kita untuk membumikan nilai-nilai luhur dari Pancasila tersebut”. Ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor III UNU NTB Dr. Irpan Suriadiata, menjelaskan tentang perspektif Pancasila berdasarkan tata hukum negara.
“Pancasila menjadi sumber hukum yang tertinggi di NKRI, oleh karenanya bagi siapapun yang menjadi warga negara Indonesia harus taat dan tunduk terhadap Pancasila. Pancasila juga menjadi pemersatu etnis kelompok ras bahkan agama”. Ungkap Dr. Irpan.

Selain itu Anggota DPRD NTB, Akhdiansyah. SH.I., juga mengajak untuk melihat kembali sejarah tentang Pancasila itu sendiri.
“Founding fathers bangsa Indonesia meletakkan bukit-bukti Pancasila melalui sidang BPUPKI membuktikan bahwa bukti persatuan dan kesatuan antara kelompok manapun”. Pungkasnya.

Sementara itu Suaeb Qury, SH.I, Ketua Komisi Informasi NTB dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan Keluhuran Pancasila dari perspektif Teknologi,
“Nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Dan setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu). Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia”.(red)

Baca Juga :  Lurah Pejarakan Karya Tetapkan Pembentukan Panitia Pilkaling Moncok Karya 2021-2026, Ini Daftar Namanya