Ada Hikmah Besar Dibalik Penundaan Pelaksanaan Ibadah Haji di Masa Pendemi Tahun Ini

Religi596 Views
Oleh: ASWAN NASUTION

ADA dua peristiwa penting yang tidak bisa lepas dan dipisahkan dari setiap Hari Raya Idul Adha.

Kedua peristiwa tersebut adalah pelaksanaan ibadah haji dan penyembelihan hewan qurban.

Namun pada situasi saat ini, kedua ibadah tersebut harus dilaksanakan di tengah gejolak pandemi covid-19 yang sampai saat ini belum mereda.

Tentunya ketentuan Allah SWT ini tidak boleh serta merta menurunkan semangat spritual kita sebagai umat Islam yang beriman.

Kita harus meyakini bahwa selalu ada hikmah besar yang terkandung dari balik setiap ketetapan yang diberikan Allah SWT.

Seperti kita ketahui bagi calon jamaah haji pada tahun ini, jadwal keberangkatan haji ditunda untuk kedua kalinya. Keputusan ini tentu mengkecewakan dan sangat berat untuk menerimanya.

Betapa tidak, setelah sekian lama menunggu antrean KUOTA HAJI dengan berbagai usaha untuk melunasi Ongkos Naik Haji (ONH), namun giliran saatnya berangkat harus mengalami penundaan.

Namun percayalah, bahwa ada hikmah yang sangat besar bisa kita ambil dari keputusan ini, diantaranya adalah kesabaran dan kepasrahan.

Mari kita baca bersama firman Allah SWT dalam Al-Qur’an pada Surat Al-Anfal ayat: 46 yang mengatakan:

“Bersabarlah kalian. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Anfal: 46).

Dengan kesabaran itu adalah satu sikap yang paling dibutuhkan dalam menjalankan ibadah haji itu sendiri.

Dalam pelaksanaan ibadah haji, kesabaran juga bisa menjadi ukuran apakah mabrur atau tidaknya haji yang dilaksanakan seseorang.

Hampir seluruh rangkaian ritual ibadah haji itu, dalam membutuhkan kesabaran, mulai dari pendaftaran sampai dengan pelaksanaan dan kembali ke Tanah Air.

Tanpa kesabaran, jamaah haji tidak akan mumgkin mampu melewati rangkaian ibadah yang memerlukan kekuatan mental dan fisik seperti tawaf, sa’i, wukuf di Arafah, dan melempar jumrah.

Baca Juga :  Mengetuk Pintu-Pintu dan Menerangi Kegelapan, Sehingga Tersinari Cahaya Islam

Ini memberikan hikmah kepada calon jamaah haji yang tertunda keberangkatannya; untuk melatih kesabaran yang lebih tinggi sebelum waktunya berangkat nanti.

Insya Allah kesabaran dalam menerima penundaan ini, nantinya akan menjadi wasilah kemabruran haji kita kelak.

Mari kita perhatikan hadits Nabi Muhammad SAW, yang terkait dengan haji yang mabrur yang artinya; “Haji yang mabrur tiada balasan baginya kecuali surga”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Hikmah kedua adalah kepasrahan atau tawakkal kepada Allah SWT. Terkait dengan hal ini Allah SWT pun telah memberikan panduan.

Jika kita memiliki tekad bulat dalam melaksanakan sesuatu, maka kita harus pasrah diri kepada Allah SWT hal ini termaktub dalam Al-Qur’an Surat Ali-Imran ayat; 159).

“Apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal”.(QS. Ali-Imran: 159).

Dengan ditundanya pelaksanaan ibadah haji pada tahun ini, para calon jamaah haji harus yakin dan pasrah pada Allah, karena ini juga merupakan ketetapan Allah SWT.

Pelaksanaan ibadah haji sendiri adalah Ibadah yang harus diawali dengan kepasrahan karena harus pergi jauh meninggalkan orang-orang yang yang dicintai dan disayangi serta berjuang menyelesaikan rangkaian kewajiban dan rukun haji.

Kain ihram warna putih yang membaluti tubuh atau dipakai oleh para jamaah haji pun sudah merupakan simbol, lambang, dan menandai bahwa para jamaah haji telah pasrah.

Demikian juga telah siap atas takdir Alllah SWT apa yang akan terjadi bagi setiap para calon jamaah haji seperti mayit yang terbungkus kain kapan.

Dengan kepasrahan ini, tentunya akan menjadikan para calon jamaah haji lebih fokus, tenang, tenteram, damai dalam melaksanakan ibadah haji. Wallahu a’lam bish shawab. Semoga bermanfaat….. Aamiin.