KKN Panji Sari 2 Lakukan Produktif Belajar di Era New Normal Pendemi Covid-19

Opini, Pendidikan517 Views

Oleh: Muhammad Ali Sopian
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Sosiologi
Universitas Mataram

BERBAGI News – Sebuah fakta dan realita sosial yang sangat memprihatinkan dengan melihat kondisi anak-anak yang tidak melakukan aktivitas belajar seperti biasanya. Sekarang hanya melakukan aktivitas bermain khususnya bermain game di hp seperti Mobile Legend (ML), Free Fire, PUBG, dsb.   yang di sebabkan lembaga Pendidikan tidak boleh melakukan pembelajaran secara langsung atau bertatap muka karena dampak dari pandemi Covid-19 yang dirasakan oleh semua sektor salah satunya adalah dunia Pendidikan, sehingga terbengkalainya masa anak-anak untuk produktif dalam belajar. Peran pemuda, masyarakat dan orang tua sangat dibutuhkan pada saat ini untuk menghadirkan sebuah solusi dalam permasalahan ini.

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19). Melihat keadaan di daerah masing-masing khususnya daerah Kelurahan Panji Sari Lombok Tengah yang sangat membutuhkan wadah untuk anak-anak belajar baik itu pembelajaran secara akademi maupun ekstra kulikuler yang harus tetap dilaksanakan.

Pendidikan merupakan keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku yang bernilai positif. Hal itu untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba di hadapan Sang pencipta. Pendidikan sangat penting bagi kehidupan, bahkan tuntutan akan pentingnya pendidikan semakin besar mengingat arus perkembangan dunia yang semakin cepat. Pendidikan juga diartikan sebagai proses pembinaan dan bimbingan yang dilakukan seseorang secara terus menerus kepada anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan (Bisri, 2013). Menurut Azra, pendidikan merupakan suatu proses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien (Azra, 2000)

Baca Juga :  Digitalisasi UMKM

Belajar merupakan suatu kegiatan yang sangat penting guna menunjang sumber daya manusia, dengan belajar secara terus menerus akan menjadi cara pembimbing hidup dan mampu mengikuti perkembangan zaman khusunya bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan yang harus terus serta selalu diberikan asupan berupa pembelajaran. Namun satu tahun terakhir ini sudah tidak ada yang terlalu mementingkan keadaan anak-anak di pinggiran kota untuk terpenuhinya hak belajar mereka karena dihalang oleh peraturan-peraturan mengenai penanganan COVID-19 .

Identifikasi serta penyelesaian masalah sejak dini menjadi langkah awal yang baik untuk mencegah terjadinya masalah yang lebih besar, karena untuk menyelesaikan masalah ini dibutuhkan kerja keras tidak hanya dari satu pihak saja melainkan banyak melibatkan stakeholders. Mulai dari pemerintah, masyarakat, orang tua anak, serta lembaga yang terkait tentunya dengan solusi dan langkah-langkah yang konkrit.

Karena sejatinya anak memiliki hak-hak yang harus terpenuhi, dan tidak hanya menghabiskan waktu dengan bermain game serta melihat konten-konten yang tidak baik bagi anak. Pembentukan karakter sejak dini merupakan akar terkuat untuk menghadapi kejamnnya dan derasnya arus kehidupan.

Semua daerah pada saat ini sedang mengalami hal yang sama yaitu krisis  metode pembelajaran bahkan ada yang tidak mendapatkan Pendidikan sama sekali karena terdapampak praturan COVID-19 . Yang pada dasarnya pemerintah sudah menerapkan pemblajaran sebcara daring, nsmun hsl itu sangat tidak efektif mulai dari anak tidsk memiliki media untuk belajar (handphon), anak belum bisa menggunakan media belajar secara daring, keterbatasan kouta, guru yang masih gaptek siswa atau anak-anak yang cepat jenuh belajar secara online dan masih banyak lagi kendala-kendala lainnya, yang menyebabkan kurangnya kecerdasan berfikir, lemah mental dan sosial. Mengingat dari bahaya-bahaya tersebut menjadi tugas kita Bersama baik peran dari orang tua, pemuda, pemerintah, dinas Pendidikan, dinas Kesehatan serta peran kepala lingkungan.

Baca Juga :  Belajar dari ETHIOPIA

Kelurahan Panji Sari merupakan salah satu tempat  dimana anak-anak yang tidak bisa belajar aktif di sekolah karena dampak Covid-19.

Berangkat dari sinilah, perlu ada pemerhati untuk menanggulangi permasalahan-pemasalahan khususnya masalah yang dihadapi oleh kita semua yaitu dibidang metode pembelajaran, untuk berkontribusi menjawab problem-problwm yang dihadapi masyrakat terutama masyrakat yang belum benar-benar mengetahui bagaimana dampak dari sisteem pemblajaran online yang sangat tidak efektif baik berkontribusi dengan ide, konsep, materi dan moril. Oleh sebab itu perlu adanya penanganan khusus terkait sistem pembelajaran anak di setiap daerah masing-masing.

Namun pada tahun 2021 tepatnya pada tanggal, 21 juni mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNRAM (Universitas Mataram) melakukan kegitan KKN di Kelurahan Panji Sari Lombok Tengah dengan mengajukan program sekaligus menjadi konsep bagaimana menrapkan pembelajaran yang efektif dsn efisien di era NEW Normal COVID-19 dengan langkah-langkah yang konkrit sehingga bisa bekerja sama dengan pihak klurahan, para kepala lingkungan tokoh masyrakat, tokoh pemuda dan para orang tua dari anak yang belajar di klurahan Panji Sari khususnya dalam menyelesaikan masalah cara system pembelajaran di era Normal COVID-19 .

Dengan terealisasikannya hal tersebut maka klompok KKN Panji Sari 2 Unram membuat program kerja berupa mengajar antara lain mengajar Bahasa inggris, mengajar ngaji, mengajar merajut dan belajar menari. Program kerja ini sudah berjala selelama 3 minggu dengan dengan memiliki jadwal masing-masing. Trealisainya program kerja ini mempunyai hambatan-hambatan, seperti masih apatisnya orang tua anak, masyrakat yang tidak terlalu memperdulikan Pendidikan, setiap lingkunagan memiliki wilayah yang lumayan besar, kurangnya pasilitas dalam proses mengajar dan masih banyak hambatan-hambatan lainnya.

Metode pembeljaran yang diterapkna oleh klompok KKN Panji Sari 2 yaitu dibuatnya kelompok belajar di setiap daerah masing-masing dengan skala kecil. menggunakan metode  pembelajar tatap muka dengan memberikan eduksi ke setiap lingkungan masing-masing seperti selalu menggunakan masker, membawa handzainitazer, menjaga jarak, pengecekan suhu tubuh dan selalu mencuci tangan sebelum memasuki rung kelas, sehingga pembelajaran terlaksana  dengan efektif dan efisien dengan selalu memperhatikan protocol Kesehatan.

Baca Juga :  Kadis Dikbud Lobar; Dana BOS Boleh Untuk Kuota Internet Siswa

Ini merupakan Langkah yang positif, agresif serta konkrit dalam mengatasi permasalahan anak-anak yang sudah mulai apatis dan melupakn pembelajaran yang tergantikan oleh bermaim game online, melihat konten-konten dewasa dan kegitan-kegitan yang kurang baik lainnya dengan adanya pembentukan klompok-klompok blajar skala kecil dengan memberikan pelatihan-platihan terhadap pemuda, tetap menjaga protocol Kesehatan serta fasilitas yang memadai tentukan mendapatkan output yang memuaskan, karena dengan keberlanjutan program ini masalah yang sedang dihadapi khususnya krisis metode pemblajaran mampu diatasi. (ali)