Tinggal di Kota Selong, Rumah Apang Jauh Kata Layak Huni

Berita Utama1211 Views

Lombok Timur, BERBAGI News – Tinggal di tengah permukiman padat penduduk di Lingkungan Dayan Masjid, Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur rumahnya nyaris tak beratap, kayu-kayunya lapuk dimakan usia, ketika hujan bocor di mana-mana. Dinding rumahnya ada tambalan di sana-sini. Di beberapa sisi ada bekas banner dijadikan tambalan dinding.

Apang, panggilan akrab dari Saparwadi, demikian nama lelaki itu, tubuhnya kurus tampak lebih tua dari usianya, 40 tahun. Ada bekas luka-luka yang mulai menghitam di badannya.

Apang tinggal seorang diri di rumah dengan ukuran 8×7 meter, seisi rumahnya penuh dengan barang rongsokan.

Tim Pejuang Berbagi dari Yayasan Tangan Berbagi Indonesia di dampingi Lurah Pancor dan Kepala Lingkungan setempat melihat kondisi rumah Saparwadi.

“Apang ini bisa perbaiki TV, makanya di rumahnya ini banyak TV TV bekas bongkaran, ia adalah anak mantan dari kepala lingkungan,” jelas Anhar Izzudin kepala lingkungan.

“Kesehariannya kerja serabutan, kadang menjaga parkiran di seputaran terminal pancor, pasar sewaktu-waktu ia perbaiki listrik jika ada yang minta bantuannya,” tambahnya.

Pernah salah pergaulan membuat ia terjatuh dalam kehidupan yang kelam. Menyadari terpuruknya dirinya, ia bertekad untuk menjadi lebih baik, meninggalkn masa lalu yang buruk.

“Yang bersangkutan adalah pecandu miras dan dalam proses penyadaran, saat ini ia mau berubah ke hal yang positif,” ucap Lalu Ridho Arindi Lurah Pancor kepada media Berbagi News saat mengunjungi rumah Apang. Selasa (06/07/2021).

Menurut lurah muda ini, Ia aktif bersosialisasi dengan masyarakat sekitar bahkan aktif kegiatan gotong royong lingkungan.

“kami bersama warga akan mengintervensi, untuk perbaiki rumahnya, semoga dengan begitu ia akan sadar sepenuhnya, dan kembali jalani kehidupan yang sehat,” harap Ridho.

Baca Juga :  Tidak Puas Terhadap Pemda dan DPRD, Masyarakat Bagik Polak Pasang Spanduk Penolakan di Lokasi Pembangunan Perumahan Bersubsidi

“Akan tetapi kami masih kekurangan dana, karena saat ini anggaran pemerintah pun dipangkas untuk covid-19, sehingga kami lakukan dengan swadaya, mudah-mudahan segera dapat terealisasi,” tambahnya.

Sebagai wujud kepedulian kita, kami mengajak kita semua untuk berbagi, bedah rumah untuk Apang.

“Insya Allah, kita ikhtiarkan karena murni bukan dana pemerintah,” tutup Ridho. (red)