Peringatan 10 Muharram, Warga Perumahan Jogot Madani Santuni 121 Anak Yatim

Berbagi370 Views

Lombok Barat, BERBAGI News – Salah satu hal yang utama di bulan Muharram adalah bersedekah dengan menyantuni anak yatim/piatu. Selama hidupnya, Rasulullah SAW senantiasa menyantuni, mengasihi, dan memberikan bantuan kepada anak yatim, sehingga mereka tetap memiliki sosok dan nafkah dari seorang Ayah.

Bertepatan dengan hari Asyura 10 Muharram 1443 Hijriyah yang kebanyakan masyarakat Indonesia menyebut Hari Raya Anak Yatim (Hari Anak Yatim Sedunia), Perumahan Jogot Madani Residence (JMR) menyantuni 121 anak yatim dan piatu. Kamis (19/08/2021) malam.

Kegiatan ini dipusatkan pelaksanaanya di Masjid Almadani yang dapat terlaksana dari sumbangsih warga perumahan. Dengan tema “tingkatkan silaturahmi dan berbagi untuk meraih cinta ilahi”.

Ketua pantia Rival Hariadi mengatakan, kegiatan ini adalah program yang pertama yang diadakan oleh komplek perumahan Jogot Madani Residence.

“Hari ini kita memberikan santunan kepada 121 orang dan dilakukan penyerahan secara simbolis kepada 24 orang karena pandemi Covid-19,” ucap Rival.

Ia juga mengatakan bahwa semua isi paket santunan berisikan dari hasil pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) sekitar perumahan dengan tujuan untuk perberdayaan.

Hadir dalam kegiatan penyerahan santunan adalah Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si, dan dalam sambutannya mengatakan sesuai perintah Allah SWT kita diminta untuk menyantuni anak yatim dan selalu peduli terhadapnya.

“Alhamdulillah malam mini warga jogot madani berinisiatif untuk melakukan santunan kepada anak yatim piatu, kami apresiasi kegiatan ini menjadi ujian bagi kita semua untuk selalu peduli kepada anak yatim,”

Dan berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan dan dilestarikan untuk santunan kepada anak yatim dan tidak hanya pada waktu waktu tertentu saja.

“Semoga amal bakti, shodaqah dan perhatian warga perumahan Jogot Madani tercatat sebagai amal ibadah disisi Allah SWT,” harap Bupati.

Baca Juga :  Gratis, YBM PLN NTB Gelar Operasi Katarak untuk 50 Kaum Dhuafa

Sementara itu penceramah menyampaikan makna surat Al-Ma’un bahwa orang yang mendustakan agama adalah orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin.

“Coba elus kepala mereka (anak yatim piatu), disanalah kita akan merasakan keharuan tidak punya orang tua, mari kita muliakan anak yatim, kita pelihara mereka,” seru tuan guru.

Di bulan Muharram, menyantuni anak yatim memang menjadi sebuah keutamaan. Walaupun sebenarnya kita bisa melakukannya kapan saja kita bisa dan memiliki kemampuan. Untuk itu, jangan sampai kita menjadi orang-orang yang malah justru mendzalimi anak yatim dan mengambil harta mereka untuk kepentingan diri sendiri. (red)