Mataram, BERBAGI News – Kehadiran Asosiasi Industri Wisata Petualangan Indonesia (DPW IATTA) di NTB sebagai forum komunikasi dan sentral koordinasi para pelaku dan pemerhati wisata untuk mengembangkan industri wisata petualangan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terwujudnya industri wisata petualangan yang profesional dan berskala internasional, untuk pelestarian alam, kesejahteraan masyarakat dan budaya lokal.
”Melalui forum ini, terbentuk kolaborasi dan bersinergi untuk bisa mengembangkan wisata petualangan dan memberikan pendampingan kepada UKM (usaha kecil menengah) agar dapat berkontribusi terhadap pariwisata dan pengembangan wisata petualangan di NTB,” jelas Sabil Risaldy Idris selaku mandataris IATTA NTB saat deklarasi pembentukan Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Industri Wisata Petualangan Indonesia (DPW IATTA) NTB di Mataram. Rabu (29/09/2021).
Sabil menjelaskan, Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki tiga aset wisata petualangan, pertama wisata petualangan nusa (daratan), wisata petualangan tirta (perairan) dan wisata petualangan dirga (udara).
DPW IATTA NTB dibentuk dalam model ABGCM, kolaborasi unsur Akademisi, Bisnis, Goverment, Komunitas dan Media, yang dapat bersinergi dalam kesatuan langkah membangun wisata petualangan di Nusa Tenggara Barat.
”Bersama dapat mengelola sumber daya alam, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan menjaga kelestarian lingkungan untuk keberlanjutan,” jelasnya.
Selain keberadaan dua pulau utama Lombok dan Sumbawa, NTB memiliki geo-spasial dengan dua gunung berapi yang fenomenal dan mendunia, memiliki sejumlah Gili dan hutan mangrove yang indah, memiliki bentang pantai dan pesisir yang eksotik, memiliki kawasan perairan yang menjadi surga bagi peselancar dan olahraga air lainnya, memiliki kawasan hutan tropis dan panorama pedesaan yang asri dengan kekayaan seni budaya dari etnis yang multikultural, memilki kekayaan kuliner dengan aneka rasa rempah-rempah, memiliki wisata dirga yang potensial untuk dikembangkan.
”Semoga terbentuknya DPW IATTA NTB dengan kolaborasi multi pihak ini mampu mengubah etalase wisata petualangan Nusa Tenggara Barat yang lebih unggul dan digandrungi wisatawan dunia. Menyajikan khasanah wisata petualangan yang ramah, kreatif, inovatif dan marketable.” harap Sabil.
Dekrasi pembentukan dihadiri oleh sejumlah Asosiasi dan federasi, anggota anggota peninjau serta pelaku pariwisata di Nusa Tenggara Barat. (red)
