Prof. Dr. Syaifuddin Iskandar, M.Pd: Pancasila Lahir dan Pancasila Sakti

Catatan354 Views

BERBAGI News – Sebagian kita kadang susah membedakan antara “hari lahir pancasila” dengan “hari kesaktian pancasila”, terkait hal tersebut awak media berbagi.news meminta pecerahan dari tokoh pendidikan di NTB yang juga Rektor Universitas Samawa (Unsa) Prof. Dr. Syaifuddin Iskandar, M.Pd, mengulas pancasila dalam perspektif sejarah dan nilai.

“Kalau kita perhatikan perjalanan sejarah dalam ber-evolusi dan ber-revolusi bangsa kita, hari lahir pancasila adalah momen berdirinya republik ini disana ada diskusi panjang tentang dasar dan tujuan negara ini dibentuk, sehingga untuk memperingati hari lahir pancasila ditetapkan oleh pemerintah pada tahun 2016 melalui Keputusan Presiden No. 24 Tahun 2016 tentang hari lahir pancasila, hal ini mengacu pada sejarah dicetuskannya Pancasila tanggal 1 Juni 1945 lewat pidato Presiden pertama Ir. Soekarno, yang disampaikan dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia,” ulasnya.

Prof. Ude sapaan akrab Rektor Unsa ini menambahkan, hal ini berbeda dengan hari kesaktian pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober, ditandai dengan peristiwa “Gerakan 30 September 1965” yang menyebabkan 6 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD gugur sebagai pahlawan revolusi, untuk mengenang dan mengambil pelajaran atas peristiwa tersebut oleh Presiden Soeharto ditetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

“Kita sebagai anak bangsa harus mampu memaknai dan mengisi nilai-nilai pancasila dalam seluruh sendi kehidupan, tentu dengan penghormatan kepada seluruh pahlawan yang telah mendahului kita, memegang teguh Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, meningkatkan rasa kekeluargaan, persaudaraan, nasionalisme dan patriotisme yang cenderung mulai luntur, termasuk penguatan solidaritas kita pada kondisi pandemi covid-19 saat ini” tutup Prof Ude. (LZ)

Baca Juga :  Cerita DiBalik Tradisi Dilah Maleman Lombok