Pesona Akhlak Nabi Muhammad SAW

Religi582 Views

BERBAGI News – “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam [68]: 4).

DIALAH Rasulullah, Nabi Muhammad SAW yang menjadi tokoh inspirasi dalam banyak hal terutama adalah ketinggian dan keagungan akhlaknya.

Dialah yang tidak habis dikagumi bukan hanya oleh kaum muslim, melainkan juga kaum non-muslim yang menaruh hormat kepadanya.

Allah berfirman tentang kekasih-Nya ini dalam ayat berikut; “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut (nama) Allah.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21)

Ketika Nabi Muhammad SAW telah menjadi Rasul dan kredibilitas kejujuran juga diakui lawannya karena memang pesona akhlaknya sudah tertanam sejak dini.

Beberapa pesona akhlak Nabi Muhammad SAW dapat digambarkan seperti berikut:

Nabi Muhammad SAW Peneguh Kebenaran

Beliau adalah seorang yang sangat memegang teguh kebenaran. Peringatan beliau sangat keras terhadap dusta. Beliau melarang kaum muslim berdusta meskipun untuk bercanda. Beliau melarang para orang tua berdusta kepada anak-anaknya, meskipun untuk membujuk. Ucapannya adalah kebenaran yang niscaya.

Nabi Muhammad SAW Penyabar

Nabi Muhammad SAW telah melewati rintangan, musibah, derita, dan cobaan yang sedemikian berat sejak kecil hingga dewasa. Namun, beliau selalu bersabar. Beliau bersabar dengan orang yang membencinya dan melemparinya dengan kotoran. Beliau bersabar atas godaan tahta dan harta yang ditawarkan kepadanya.

Nabi Muhammad SAW Penyantun

Tiada pernah Nabi Muhammad SAW menolak permintaan tolong kepadanya. Tangannya selalu siap berada di atas untuk berderma. Ketika ada yang meminta jubahnya, segera beliau lepaskan dan berikan kepada orang yang meminta. Beliau memberikan harta rampasan perang dengan adil dan mengutamakan mereka yang membutuhkan.

Baca Juga :  Perubahan Untuk Mencapai Kehidupan Berkemajuan

Nabi Muhammad SAW Penyayang

Beliau menyayangi anak-anak dan kerap bercanda dengan mereka. Ketika beliau mendengar tangisan anak kecil, Nabi Muhammad SAW memperpendek shalatnya agar tidak memberatkan sang ibu. Beliau menyayangi hewan dan tumbuhan.

Nabi Muhammad SAW Zuhud

Nabi Muhammad SAW terkenal sangat zuhud, yaitu tidak cinta dunia. Beliau tidak pernah berlebihan. Dalam riwayat hidupnya, beliau melewati tiga fase, yaitu pernah sangat kaya, pernah sederhana, dan pernah sangat miskin. Beliau tidak pernah tertarik ketika ditawari kedudukan dan harta yang berlimpah.

Nabi Muhammad SAW Pemaaf

Tiada kesalahan yang tiada berujung maaf bagi diri Nabi Muhammad SAW. Bahkan, ketika berbuat salah, Nabi Muhammad SAW menyerahkan dirinya untuk dibalas. Suatu ketika, seorang arab menarik sorban Nabi Muhammad SAW dengan keras. Lalu, orang itu berkata, “Wahai Muhammad, pinjamkan kepadaku dua ekor unta yang dibawakan di atas keduanya harta Allah yang ada padamu untukku, karena engkau tidak memberikanku dari hartamu dan bukan harta ayahmu, “Rasulullah pun terdiam dan berkata, “Harta ini adalah milik Allah dan aku hanya hamba-Nya.

Kamu akan dihukum atas dosamu itu wahai orang arab atas apa yang kamu perbuat kepadaku. “Orang Arab itu berujar, “Tidak!” Rasul SAW bertanya, “Mengapa?” Lalu, dia menjawab, “Karena engkau tidak membalas keburukan dengan keburukan. “Maka Nabi Muhammad SAW pun tertawa.

Kemudian, beliau menyuruh agar mengangkutkan untuk orang Arab itu sekarung gandum di satu unta dan sekarung kurma di unta yang lain. Demikianlah contoh rasa maaf yang luar biasa dari seorang Nabi Muhammad SAW.

Dalam konteks ini, apa yang dinamakan akhlak, populer disebut sebagai Emotional Quotient [EQ] atau Kecerdasan Emosional.

Baca Juga :  Jutaan Muslim Mendambakan Haji Ke Tanah Suci, Ingin Menangis di Depan Ka'bah

Kini barulah terkuak dan orang-orang menyadari bahwa hal utama dari kecerdasan emosional adalah ahklak. Jadi, akhlak merupakan faktor penentu sukses seseorang yang paling besar dibandingkan dengan IQ atau kecerdasan intelektual. Wallahu A’lam bishshowab.

Penulis Alumni Thn 1983 Fak. Syari’ah, Universitas Islam Sumatera Utara [UISU) Medan.
Pengurus Wilayah Al Washliyah Prov. Nusa Tenggara Barat [NTB] Priode 2019-2024.