Kisah Syaikhona Kholil Terbang ke Makkah, Kiai As’ad Saksinya

Religi1606 Views

BERBAGI News – Syaikhona Kholil Bangkalan adalah ulama besar Nusantara yang menjadi tiang para wali pada jamannya. Murid-muridnya menjadi ulama besar yang mendirikan berbagai pesantren kenamaan di penjuru Nusantara. Sebut saja misalnya Tebuireng Jombang, Lirboyo Kediri, dan lain sebagainya. Luasnya ilmu dan karomah Syaikhona Kholil menjadikannya sosok yang sangat disegani semua ulama dan umat saat itu.

Dikisahkan, suatu sore di pesisir pantai Bangkalan, Syaikhona Kholil Bangkalan hanya ditemani oleh As’ad Syamsul Arifin, salah satu santri beliau. Sang kiai dan santri ini sedang berbincang bincang tentang pengembangan pesantren dan persoalan umat Islam di daerah Madura.

Persoalan demi persoalan dibicarakan, dan tidak terasa matahari sudah hampir tenggelam. Sadangkan Syaikhona Kholil dan santrinya tersebut belum sholat Ashar.

“Kita belum sholat ashar, kyai,” kata Kyai As’ad.

“Astaghfirullah….,” jawab Syaikhona Kholil menyadari kekhilafannya.

“Waktu sudah hampir habis dan kita sudah tidak mungkin bisa melakukan sholat ashar secara sempurna, kyai,” tanya Kyai As’ad.

Syaikhona Kholil pun menjawab agar Kyai As’ad Samsul Arifin mencari kerocok. Kyai As’ad tentu heran, untuk apa kerocok itu, dan bertanyalah beliau kepada Syaikhona Kholil.

Kyai kholil hanya menjawab dengan tersenyum: “Ya, kita pakai ke Mekah.”

Setelah mendapat kerocok, Syaikhona Kholil naik ke atasnya dan diikuti oleh Kyai As’ad.

Beberapa saat Syaikhona Kholil menatap ke arah barat. Dan, tiba tiba kerocok yang dinaiki beliau melesat sangat cepat dan sulit diikuti pandangan mata.

Sesampainya di Mekah, adzan sholat ashar baru saja dikumandangkan. Setelah mengambil air wudhu, dua kyai besar ini segera menuju shaf pertama untuk sholat ashar berjama’ah di Masjidil Haram. Subhanalloh, itulah karomah kekasih Allah yang tak bisa disembunyikan lagi. Kiai As’ad yang menjadi santri itu kemudian mendapatkan berkah Syaikhona Kholil, yakni menjadi kiai besar yang pesantrennya di Asembagus Situbondo menjadi rujukan santri dari berbagai penjuru Nusantara.

Baca Juga :  Sambut Tahun Baru Hijriah, Majelis Taklim Desa Tibona Gelar Pengajian

Demikian Kisahnya.