Miris! Penari Tradisional Senggigi yang Terlupakan

Senggigi, BERBAGI News – Yayasan Tangan Berbagi Indonesia bersama Perum Lembaga Kantor Berita Negara (LKBN) ANTARA Biro Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerjasama Pemerintah Desa Senggigi  menggelar Festival Bubur Beaq dan Bubur Puteq dalam upaya membantu para seniman tari Senggigi, Lombok Barat mempertahankan eksistensinya.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, banyak masyarakat yang menjadi tahu bahwa Dusun Kerandangan juga memiliki para penari yang berpontesi dan berkualitas,” kata Ketua Banjar Masyarakat Hindu sekaligus Ketua Sanggar Widia Saraswati, I Ketut Widie (30), di Dusun Kerandangan, Minggu.

Ketut Widie menyambut baik festival yang digelar di Pantai Kerandangan, Desa Senggigi pada Sabtu sore (06/11/2021) itu karena selama ini keberadaan penari Bali di Dusun Kerandangan kurang dikenal di NTB dan kalangan wisatawan.

Selain itu, minimnya dukungan dari pihak lain membuat mereka sampai sekarang tidak memiliki konstum sendiri dan harus menyewa.

“Sangat disayangkan, para penari dari Dusun Kerandangan sudah berlangsung sejak lama dan terlatih. Akan tetapi, jarang dilirik dan ini pertama kalinya mereka diundang untuk tampil dalam festival,” jelas Widie.

Ketut Widie juga berharap semoga hotel yang terletak di kawasan wisata Desa Senggigi dapat memberikan ruang kepada para penari di Desa Senggigi untuk tampil ketika mereka menggelar festival maupun acara lainnya.

“Suatu saat nanti jika ada hotel terutama di Desa Senggigi yang membutuhkan tarian, bisa mengutamakan para penari dari Desa Senggigi itu sendiri. Sehingga tidak perlu lagi mencari penari dari luar,” katanya.

Festival ini, ia berharap, semoga dapat memberikan dampak positif sehingga ke depan para penari di Dusun Kerandangan, Desa Senggigi ini tidak lagi terpinggirkan.

Ia mengaku sangat bahagia ketika anak didiknya bisa tampil dan diberikan kepercayaan untuk ikut serta memeriahkan Festival Bubur Beaq dan Bubur Puteq.

Photo: Tarian Selat Segoro dalam festival Bubur Beaq dan Bubur Puteq. Senggigi (06/11/2021).

Sementara itu, Ni wayan Gunari, seorang penari Selat Segoro dari Dusun Kerandangan, mengaku sangat bangga bisa membawakan tarian tersebut. Apalagi, ini kali pertamanya tampil di publik yang disorot media pers dan ditonton oleh ratusan wisatawan.

Ia mengucapkan banyak terima kasih untuk Yayasan Tangan Berbagi dan Perum LKBN Antara Biro NTB bersama Pemerintah Desa Senggigi, karena telah memberikan dukungan dan perhatian penuh kepada para penari di Dusun Kerandangan.

Baca Juga :  Pertunjukan Jalanan, Sanggar Seni Lonto Engal Ramaikan Car Free Day Udayana

Dikesempatan yang sama, Ketua tangan Berbagi Indonesia, Lalu Sahid juga mengatakan tarian ini memiliki daya tarik tersendiri yang membuat kita ingin selalu melihat pertunjukan tarian tersebut. Bahkan Lalu Sahid juga turut serta larut dalam tarian gandrung yang dibawakan oleh penari dan menikmati atraksi tarian kecak oleh widia saraswati banjar kerandangan tersebut.

“Tari Kecak Bali menjadi salah satu tarian tradisional yang sangat diminati oleh wisatawan mancanegara, Semoga dengan event ini, bisa mengenalkan dan meningkatkan minat kunjungan wisatawan, khususnya di Senggigi,” harapnya. (*)