Sang Penggagas Keberadaan Al Washliyah di Lombok Pulau Seribu Masjid

Agama667 Views

BERBAGI News – Dr. H. Asren Nasution, MA. Merupakan sosok seorang yang menggagas keberadaan salah satu organisasi Islam yang terbesar di Indonesia, yang bernama Al Jam’iyatul Wasliyah [Al-Washliyah] untuk Wilayah Pulau Seribu Masjid Lombok, Nusa Tenggara Barat [NTB].

Organisasi Islam Al Washliyah ini, lahir di Kota Medan 19 Rajab 1349 H. bertepatan tanggal 30 Nopember 1930 M. didirikan oleh para pelajar Mahtab Islamiyah Tapanuli yang kemudian mengembangkan amalnya dibidang Pendidikan, Dakwah, Amal Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Umat.

Al Washliyah telah memiliki lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat TK/RA, Ibitidiyah/SD, Tsnawiyah/SLTP, Al-Qismul A’ly/Aliyah/SMU/SMK dan Perguruan Tinggi se-Indonesia, sedangkan Asren Nasution adalah merupakan alumni Madrasah Mualimin Kompleks Univa [1980] dan Al-Qismul A’ly Al Washliyah Ismailiyah Medan.[1983].

Bermula dari penempatan Asren Nasution  bertugas di kesatuan  Angaktan Darat sebagai Kabintal Rem 162/Wira Bahkti di Mataram.  Sebagai seorang Alumni Madrasah dan kader Al Washliyah, tentunya dengan panggilan jiwa guna mengembangkan dan membesarkan Al Washliyah itu tidak pernah pudar dimanapun ia berada.

Hal ini membuat Asren bergerak cepat untuk mengadakan pendekatan silaturrahim kepada para Tuan Guru dan tokoh agama di Lombok diantaranya adalah TGH. Lalu Ahmad Suparlan, MA. merupakan alumni dan sahabat dari Ustadz H. Abdul Majid Siraj, MA dan Tgk. Thabrani Arumy, [utusan dari pelajar Al Washliyah] yang  ketika itu bersama belajar di Universitas Al Azhar Cairo Mesir.

Melatarbelakangi spirit Asren Nasution dalam menggagas keberadaan Organi Islam Al Washliyah ini, merupakan semata panggilan jiwa ke-Washliyahan yang telah di tempa sejak awal di perguruan Madrasah Al Washliyah  yang memiliki bendera hijau berbulan bintang itu.

Setelah menjalin komunikasi bersama wakil sekretaris PB. Al Wasliyah Drs. H. Lukmanul Hakim Hasibuan, Alhamdulilah disambut dengan rasa syukur dan penuh bahagia tak terbayangkan bagaimana nantinya  bendara hijau berbulan bintang Al Washliyah itu akan berkibar di Lombok Nusa Tenggara Barat. 

Baca Juga :  Keluarga Papuk Jumisah Dirikan Diniyah

Seiring dengan perjalanan waktu dengan segala sesuatunya, sebagaimana cita-cita Asren, tersusunlah perangkat Pengurus Wliayah Al Washliyah Prov. Nusa Tenggara Barat [NTB] Priode 1996-2001, yang dinakodai Tgh. Lalu Ahmad Suparlan MA sebagi Ketua Pengurus Wilayah Al Washliyah yang pertama [alumni Univ. Al Azhar Cairo Mesir]. dan didampingi Aswan Nasution sebagai sekretaris.

Bersamaan dengan itu adanya pelantikan Pengurus Wilayah Al Washliyah Prov. Nusa Tenggara Barat [NTB] Periode 1996-2001, yang lansung dilantik dan dihadiri H.M. Ridwan Ibrahim Lubis [Ketua Umum PB. Al Washliyah] didampingi Drs. H. Lukman Hasibuan [Wakil Sekretaris PB. Al Washliyah].

Kenang Asren, yang tak terlupakan adalah ketika  pada saat acara pelantikan pengurus itu, yang membahagiakan karena hadirnya  dari pihak Pemerintah Daerah Prov. NTB. yang sekaligus memberikan sambutan dan pengarahan yang begitu bermakna dan penuh harapan bagi keberadaan Al Washliyah di Nusa Tenggara Barat [NTB].

Demikian juga tidak luput dari  kehadiran para undangan seperti Danrem 162/Wira Bhakti, Kapolda, Kajati, Kaditsospol [ketika itu] para Tuan Guru, tokoh Agama, tokoh  masyarakat demikian juga pimpinan pondok pesantren dan para ketua Ormas Islam lainnya.

Dengan demikian telah tercatat dalam sejarah lahirnya Al Washliyah di Lombok, Pulau Seribu Masjid Nusa Tenggara Barat pada tanggal 01 Sya’ban 1417 H. bertepatan 12  Desember 1996 M.

Sekilas penulis ingin memaparkan  sejarah hubungan persaudaraan Organisasi Islam  Al Washliyah [AW] ini yang lahir di Kota Medan, Sumatera Utara dengan Organisasi Islam Nahdlatul Wathan [NW) yang lahirnya dan tebesar di Lombok, Nusa Tenggara Barat NTB. yang pendirinya TGHK. Muhammad Zainuddin Abdul Majid.

Ternyata Syaihk. H. Adnan Lubis Tokoh dan Ulama Organisasi Al Washliyah ini dengan TGHK. Muhammad Zainuddin Abdul Majid pendiri Organisasi Islam Nahdlatul Wathan yang terbesar di Lombok adalah bersahabat dan satu sekolah di Madrsah as-Saulatiyah-Makkah.

Baca Juga :  Akhlak Buruk Menunda Pekerjaan

Menurut Dr. Muslihun Muslim, M.Ag. dalam bukunya yang berjudul Kiprah dan Pemikiran Nahdlatul Wathan menyebutkan, dalam buku Biografi Maulanasyaihk Hasan Muhammad al-Masysyath yang bunyinya: ” Muridnya yang paling  terkemuka di Asia Tenggara diantaranya adalah Maulana Syaihk Tuan Guru Kiyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid Pancor [Pendiri Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah] Syihk Abdul Halim [Direktur Madrasah al-Mushtafawiyah Tapanuli Selatan],  Syeikh Zainal Abidin [tokoh Nahdlatul Ulama] Syaihk Adnan Lubis [tokoh organisasi Al Washliyah Medan] Syaihk Mahmud [pendiri Organisasi al-Ittihad  Medan] dan lain-lain.”

Demikian pula pernah diungkapkan oleh seorang tokoh di Lombok mengatakan bahwa, ketika kedua tokoh ini setelah dapat menyelesaikan pendidikan di as-Saulatiyah-Makkah, ada ungkapan yang menarik dapat kita simak bersama dari TGHK. Muhammad Zainuddin Abdul Majid [Pendiri NW] mengatakan kepada Syaihk H. Adanan Lubis [tokoh AW]

“Kita akan kembali ke Indonesia, ilmu pengetahuan sudah kita dapatkan, maka berjuanglah sekuat tenaga dan pikiran kita dalam membangun umat dan membela Agama Allah dengan Pendidikan dan Dakwah melalui jalan atau alat organisasi Al Washliyah di Medan. Juga saya demikian pula akan berjuang fi sabililah di Lombok-Nusa Tenggara Barat dengan tujuan yang sama.” [sumber ini dikutip dari seorang tokoh di Lombok]

Jika kita cermati dari dialog kedua tokoh kharismatik tersebut, bahwa persahabatan antara tokoh pendiri Nahdlatul Wathan dan tokoh Al Washliyah ini adalah sangat dekat, satu perguruan satu guru. Karenanya tidak berlebihan bila kita boleh mengatakan bahwa Organisasi Islam Nahdlatul Wathan [Lombok] dan Al Washliyah [Medan] bagaikan bersaudara kembar.

Doa dan harapan semoga dua tokoh ini dapat menginspirasi kita dalam melanjutkan perjuangan melalui Pendidikan dan Dakwah di tanah air ini, dengan merajut ukhuwah, bersenergi, kompak dan bersatu serta bergandengan tangan  dalam membangun sebuah pulau cita-cita, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh dua tokoh kharismatik ini. 

Baca Juga :  Apa Yang Kita Cari Dalam Hidup Ini?

Insya Allah dengan nawaitu yang baik akan meghasilkan yang baik pula dengan bergandengan tangan melaksanakan untuk kemashlatan umat, bahu membahu dan saling membantu dan saling memberi [watawa shaubil haqqi watwa shaibish shabri].

Akhirnya izinkan penulis menukilkan satu syair lagu yang dicintai oleh warga Al Washliyah yang diciptakan Ayahanda Alm. H. Umar Yakub sebagai berikut:

“Berdiri bercita-cita…Berdasarkan Agama Islam…Terkias dalam bendera…Bendera hijau berbulan bintang…Seiring sama sekawan…Berjalan berbimbingan tangan…Tak pilih rupa tak pilih bangsa…Biar miskin ataupun kaya…Terhitung masuk terbilang… Membantu seimbang daya…Diwaktu susah ataupun senang…Dengan harta ‘tau tenaga.”

Nashrun minallahi wa fathun qariib wabasysyiril mu’munin.

Hiduplah Washliyah Zaman Berzaman.