Tuhan Membalas Sedekah dengan TUNAI

Inspira329 Views

BERBAGI News – Si Bongoh berjualan Jagung Rebus. Setiap malam ia bekeliling kampung menjajakan jagungnya untuk seperak dua perak rezeki halal bagi istri dan anaknya di rumah.

Ia yakin Tuhan akan memberikan rezeki kepadanya disaat banyak orang seharusnya tidur.

Baginya Tuhan tak pernah tidur dan pasti akan memberinya bagian halal dari bulir keringat yang mengalir akibat gerak langkah menelusuri malam.

Jagung rebus yang beraoma segar dan menggugah selera dibawanya dengan gerobak dorong. Matanya awas memperhatikan sekeliling, siapa tau Tuhan membimbing seseorang untuk membeli jagungnya.

Tiga jam berlalu, waktu bergerak larut namun jagung rebusnya belum satupun laku. Ia masih bertahan menghangatkan jagung dengan kompor minyak dibilik gerobak.

Seandaninya Ia punya mental mencuri, tentu Ia tak bisa bertahan berlama-lama hingga malam selarut itu.

Orang lalu lalang saja didepannya tanpa seorangpun dikehendaki mendekat membeli jagungnya. Hingga ahirnya ia memutuskan untuk mangkal di depan rumah besar dengan pintu gerbang yang tinggi.

Ada lampu penerang depan gerbang rumah itu. Pemilik rumah sengaja memasangnya dengan maksud tamu yang tak diundang dimalam hari bisa tertangkap kamera CCTV yang dipasang diatas pagar.

Sambil memandangi orang yang lalu lalang, datangah seorang mendekatinya. “Berapa harga jagungnya sebatang Pak?”

“Seribu Rupiah?”

“Uang saya cuma tujuhratus limapuluh rupiah, bisakah saya memperoleh jagung?”

“Bisa…”

“Berarti bapak rugi dong?”

“Saya tak pernah merasa rugi.”

“Kok bisa demikian?”

“Meski saya menerima 750, tapi harga jagung saya tetap 1000.”

“……?”

“Yang 250 adalah sadakah saya kepadamu, maka terimalah jagung ini dan sadakah saya ini.”

Setelah memperoleh uang dan si pembeli mendapatkan jagung, Abu Bongoh lantas bangkit dan kembali berjalan menelusuri malam.

Baca Juga :  Kreativitas Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19

Duaratus meter berjalan Ia dihentikan dengan sejumlah orang yang sedang duduk ronda.

“Masih jagungnya Pak?”

“Masih banyak nih?”

“Kami borong semua pak.”

Jagungpun habis dan Abu Bongoh tersenyum berjalan pulang menemui anak dan isterinya.

Tuhan membalas sedekah Abu Bongoh dengan TUNAI.

Sumber: Celoteh Abu Macel