Study Tiru Wisata Alam Desa, Wisata Tanpa Mengganggu Ekosistem yang Ada

Pariwisata375 Views

Lombok Barat, BERBAGI News – Pemerintah Desa Sedau Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat menggelar kegiatan Study Tiru, belajar pengembangan pariwisata alam ke Desa Tetebatu Kecamatan Sikur kabupaten Lombok Timur, setelah Desa Tetebatu ditetapkan PBB sebagai salah satu desa terbaik dunia mewakili Indonesia dalam lomba desa wisata 2021.

Kepala Desa Sedau, Amir Syarifudin, S.Pd mengatakan, hal tersebut tidak lepas dari peranan dari pemerintah desa dengan seluruh elemen masyarakat yang sudah menjaga dan melestarikan keasrian alam yang ada di desa Tetebatu.

“Perjalanan lintas Kabupaten terbayarkan dengan kondisi alam yang masih asri, udaranya yang sejuk, airnya masih segar,” ungkapnya kepada media disela-sela study tiru. Jumat (31/12/2021).

Langkah awal yang harus dilakukan sesuai arahan dari pengelola wisata Desa Tetebatu adalah pentingnya penataan aset, mengarahkan masyarakat bahwa aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat itu merupakan daya tarik tersendiri didunia pariwisata sehingga masyarakat tidak perlu bingung dan khawatir dengan adanya konsep desa wisata yang mungkin bagi sebagian masyarakat terdengar agak tabu.

“Mudah-mudahan kami bisa meniru dan tentu bisa menerapkan contoh baik yang ada di desa Tetebatu ini sehingga pariwisata itu bisa berkembang tanpa mengganggu ekosistem yang ada di lingkungan desa,” harapnya.

Amir juga berharap, agar badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Kelombok Sadar Wisata (Pokdarwis) bisa belajar bagaimana mengelola kawasan wisata yang ada, sehingga koordinasi antara Lembaga dengan masyarakat luas bisa terjalin baik.

“Insyaallah tujuan untuk mensukseskan wisata yang ada di Desa Sedau bisa tercapai secara sempurna,” katanya.

Lebih jauh dikatakannya, hat tersebut bisa dicapai dengan menjaga lingkungan secara baik, wisata itu hadir bukan untuk merubah kondisi alam yang ada, tetapi wisata itu hadir untuk ditata yang mendatangkan manfaat dan kesejahteraan ekonomin bagi masyarakat banyak.

Baca Juga :  Pendampingan IATTA NTB, 90 Hari di Wisata Alam Gunung Aur

“Semua tidak terjadi secara instan harus ada proses yang dijalani, silakan dijalankan kegiatan wisata ini (wisata alam) dengan baik, sabar, tekun dengan istiqomah, dan sabar ikhlas, maka dengan sendirinya nanti akan memberikan dampak positif tidak hanya kepada anak muda yang tergabung dalam pokdarwis tetapi juga anak-anak muda yang ada di desa Sedau itu secara umum,” Pesannya menyemangati anak-anak muda Desa Sedau.

Senada juga dikatakan Ketua Kelompok Sadar Wisata, M. Ridwan berharap menjadi prioritas utama untuk segera perbaikan infrastruktur dan penataan jalan dan mengajak para pemuda Desa Sedau bersama-sama membangun dan mengelola serta menjaga wisata alam yang sudah ada.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sedau, Surendra S.Pd juga mengaku siap bersama-sama semua lapisan masyarakat untuk membangun dan memajukan wisata alam desa Sedau.

Kesiapan juga dikatakan Sekretaris Bumdes Karya Mandiri Desa Sedau, Sopia Handayani, siap bersinergi dengan pemerintah desa dan pokdarwis, bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

“Mari kita bersinergi tanpa melihat hasilnya, dan tidak ada lagi masyarakat Sedau yang mencari pekerjaan keluar negeri, tetapi bekerja didesa untuk desanya,” harap Sopi.

Kegiatan Study Tiru ini dipandu langsung dari Himpunan Pramuwisata Indonesia, Eko K. Henryawan (Guide Spesialis bahasa Inggris) dan Maesa (Guide Bahasa Arab) dimotori oleh Pahrurozi dari PT. Permata Rinjani. (shy)