Happy Wisata Lombok : “belum lengkap nonton GP kalau belum mampir ke 6 destinasi ini”

Pariwisata407 Views

Mataram, BERBAGI News – Ajang Gelaran MotoGP Mandalika yang dijadwalkan pada 18-20 Maret mendatang diperkirakan akan kedatangan hingga 100 ribu penonton dari berbagai wilayah baik tamu domestik maupun mancanegara. Tentu saja, hal itu menjadi peluang besar bagi pariwisata dan ekonomi bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat.

Bersama happywisatalombok.com menawarkan kemudahan dan kenyamanan Anda liburan menjadi yang paling utama. Perjalanan wisata keluarga, sekolah, perusahaan, atau tour bersama pasangan dan rombongan akan lebih berkesan. Didukung dengan akomodasi transportasi lengkap dan tim yang berpengalaman siap mengantarkan Anda ke berbagai destinasi menarik di Lombok dan NTB.

“Kurang lengkap rasanya disaat nonton GP Mandalika sembari berlibur kalau tidak mengunjungi beberapa destinasi terdekat dari kawasan sirkuit, karena jarak tempuh untuk menuju lokasi wisata tidak terlalu jauh, ibarat kata pepatah sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui,” ucap Mohri kepada wartawan berbaginews. Minggu (16/1/2022)

“Kita kan ada website juga, untuk sekedar cek harga dan paket tour bisa langsung browsing saja laman happywisatalombok.com atau kontak kami di whatsapp 081803629777 atau 085338254822 Pejeruk, Kebon Bawak Barat, Ampenan,” jelasnya sembari menampakan senyuman khasnya.

Penonton yang datang ke Sirkuit Mandalika tidak hanya bisa menikmati event balapan, tapi juga bisa menikmati potensi wisata alam yang dimiliki Lombok dan NTB. Ada sejumlah tempat wisata unggulan di sekitar Mandalika yang bisa dikunjungi oleh para penonton, diantaranya :

Pantai Seger

Pantai ini terletak tak jauh dari Pantai Kuta atau berjarak sekitar 9 menit berkendara. Pantai Seger terkenal sebagai lokasi penyelenggaraan tradisi tahunan adat Sasak, Bau Nyale.

Dalam tradisi itu, ratusan warga berkumpul di pinggir pantai untuk mengumpulkan cacing laut yang diyakini sebagai jelmaan Putri Nyale. Ia adalah sosok legenda yang rela menceburkan diri ke dalam laut supaya tidak terjadi perpecahan di Lombok. Tahun ini, tradisi Bau Nyale rencananya digelar pada pertengahan Februari.

Baca Juga :  Meriahkan Gelaran WSBK Mandalika, Klub Motor Lombok Barat Ramaikan Senggigi

Bukit Merese

Bukit ini berjarak sekitar 12 menit berkendara dari Sirkuit Mandalika. Untuk menuju puncaknya, wisatawan perlu mendaki sekitar 15 menit.

Dari puncak bukit, pemandangan memukau garis Pantai Tanjung Aan dan Pantai Kuta serta gradasi warna biru air laut akan memanjakan mata. Berada di puncak saat matahari tenggelam adalah momentum terbaik di Bukit Merese.

Pantai Tanjung Bongo

Pantai ini terletak di balik Bukit Merese dan bisa dicapai dengan berjalan kaki. Pantai Tanjung Bongo terbilang masih sepi dan bersih karena belum banyak yang tahu pantai ini.

Pasirnya yang putih halus makin cantik dengan kombinasi air laut yang bening. Di pinggir pantainya terdapat semacam kolam atau jacuzzi alami yang asyik digunakan untuk berendam dan berenang.

Pantai Tanjung Aan

Pantai ini juga berada tak jauh dari Bukit Merese. Berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, Pantai Tanjung Aan terlihat melengkung dengan air yang jernih berwarna kebiruan.
Pasir putih yang terhampar terkesan menawan dilengkapi ombak yang landai. Lautnya cocok untuk berenang dan snorkeling.

Pantai Kuta Mandalika

Pantai ini adalah pantai terpanjang di Mandalika. Pantai cantik ini berjarak sekitar 18 menit berkendara dari Sirkuit Mandalika dan dikelilingi pepohonan rindang serta gazebo yang bisa dimanfaatkan pengunjung pantai untuk beristirahat atau berteduh saat matahari terik.

Pantai Kuta Mandalika telah dilengkapi berbagai fasilitas, termasuk fasilitas bermain anak. Di sini, cocok untuk berbagai aktivitas seperti piknik dan bermain di pantai.

Desa wisata Sade

Desa ini berjarak sekitar 27 menit berkendara dari Sirkuit Mandalika. Di desa ini, wisatawan bisa berinteraksi dengan penduduk asli Lombok, yaitu suku Sasak.

Keunikan desa ini adalah semua bangunan rumah masih sangat tradisional dengan atap rumah yang terbuat dari ijuk, tembok dari anyaman bambu (tanpa paku) dan lantainya masih beralaskan tanah. Lantai rumah di desa ini juga dibersihkan dengan cara unik, yaitu menggunakan kotoran sapi. Desa wisata ini juga memiliki beragam kerajinan tangan, seperti tenun yang bisa menjadi oleh-oleh dari Mandalika. (edy)