Eksistensi Pengobatan Mertuq Pada Suku Sasak

Opini510 Views

BERBAGI News – Suku Sasak memiliki beragam tradisi dan kebudayaan yang masih berkembang dan dipertahankan oleh masyakat sampai saat ini. Salah satunya yaitu tradisi pengobatan mertuq.  Pengobatan mertuk menjadi salah satu tradisi yang masih berkembang dan dipercaya hingga saat ini oleh masyarakat untuk mengobati penyakit ktemuk. Mertuq bisa kita katakan sebagai pengobatan tradisional berdasarkan kepercayaan masyarakat Sasak yang diturunkan oleh nenek moyang hingga samapi saat ini masih dipercaya. Walaupun perkembangan zaman sudah modern alat-alat medis sudah semkain canggih akan tetapi pengobatan mertuq ini masih bertahan.

Mertuq adalah salah satu praktik pengobatan dari masyarakat sasak yang di
percaya dalam mengobati penyakit ketemuk. Penyakit ketemuk dalam masyarakat sasak
merupakan penyakit yang menimpa seseorang akibat masuknya makhluk gaib ke dalam
tubuh seseorang tersebut. Selain itu penyakit ketemuk juga bisa disebabkan oleh sentuhan makhluk halus, atau makhluk halus seperti arwah leluhur, jin dan sejenisnya menyentuh
tubuh manusia. Proses terjadinya penyakit Ktemuk adalah ketika seseorang tanpa
sengaja atau dengan tidak sadar menyentuh makhluk halus yang mendiami sebuah
tempat atau arwah penunggu desa, gunung, atau di kuburan yang dianggap sebagai
tempat yang sakral.

Ketika seseorang menglami atau terkena penyakit ktemuk maka masyarakat Sasak sangat memepercayai dan meyakini bahwa cara pengobatan yang paling ampuh dan tepat adalah dengan pengobatan mertuq.

Kepercayaan tersebut tentu saja tidak datang sendirinya melainkan dibarengi dengan pengalam-pengalan masyarakat tentang bagaiman mertuq berhasil mengobati penyakit ktemuk. Keberhasilan tersebut yang kemudian terlambangkan secara sosial hingga menjadi tradisi yang kemudian secara turun-temurun diyakini khasiatnya.

Gejala yang dirasakan orang yang terkena penyakit ktemuk biasanya yaitu sesorang tersebut biasanya merakan sakit kepala ringan hingga parah, mual-mual dan demam. Metode pengobatan yang dilakukan oleh masyarakat sasak untuk mengobati penyakit ketemuk, yaitu dengan dilakukan oleh tokoh masyarakat yang sudah dipercaya seperti belian (dukun) tidak sembarang orang yang bisa pengobatan mertuq ini haya orang-orang tertentu saja. Caranya, orang yang sakit dipegang atau digenggam seikat rambutnya di bagian ubun-ubun atau mahkota kepala, dan menahan ketegangan untuk beberapa saat. Sambil memegang rambut itu, belian membaca doa atau mantra untuk memanggil roh jahat agar keluar dari tubuh orang yang kena ketemuk. Kemudian helai rambut yang dipegang disentakkan ke atas atau ditarik sampai ada bunyi meletup (pertuk). Kalau berbunyi, biasanya penyebab ketemuq akan diketahui. Tapi kalau tidak ada suara apa-apa, maka penyebab penyakit ketemuk belum ditemukan. Kalau penyebab ketemuknya sudah tahu maka belian akan yakin bahwa penyakit ketemuk telah dikeluarkan dari tubuh pasien.

Baca Juga :  Antara Ekonomi dan Kesehatan: Dilema Perpanjangan PPKM Terhadap Nasib Rakyat Indonesia

Pengobatan meruq dapat terus berkembang di dalam masyarakat meskipun telah ada teknolog pengobatan yang serba modern dan canggih ini juga disebabkan karena kemanjuran pengomabatn mertuq tersebut kemudian membuat masyarakat terus mewariskannya secra turun temurun. Kemanjuaran itu juga yang membuat masyarakat tetap menggunkan cara pengobatan tradisional ini dibadingkan dengan pengobatan yang sudah sangat canggih dan meodern seperti saat ini.

Penulis : Cici Rizki Ananda (L1C019023)